• Selamat Datang di Kabupaten Puncak

Akhirnya Masyarakat Puncak Menikmati Harga Barang Yang Rendah Capai 30 Persen

02 May 2017 1175

Bupati Puncak Willem Wandik resmikan Grosir Ilaga

ILAGA-Masyarakat di Kabupaten Puncak, yang selama ini dijajah oleh harga barang yang begitu tinggi, bahkan boleh dibilang tertinggi di Indonesia, kini terlepas dari belenggu tingginya harga barang, setelah Pemerintah Kabupaten Puncak dibawah pimpinan Bupati Puncak Willem Wandik,SE,M,Si,membangun Grosir Ilaga, yang bakal menjadi salah satu pusat ekonomi di Kabupaten Puncak, untuk menstabilkan harga di wilayah Kabupaten Puncak. Peresmian Grosir Ilaga dilakukan oleh Bupati Puncak Willem Wandik,SE,M,Si, di Ilaga, Sabtu (25/3),akhir pekan kemarin.
Peresmian Grosir Ilaga oleh Bupati Puncak ini juga menandakan mulai beroperasinya BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) PT.Puncak Papua Mandiri, yang nantinya bergerak di berbagai bidang, salah satunya adalah perdagangan dengan mulai beroperasinya Grosir ilaga yang menurut rencana mulai beroperasi Rabu (29/3), hari ini, karena Grosir Ilaga, akan dikelola oleh BUMD PT.Puncak Papua Mandiri.

Bupati Puncak Willem Wandik,SE,M,Si, saat berfoto bersama dengan pimpinan OPD dan pimpinan BUMD dan Kariawan Grosir Ilaga, saat peresmin Grosir Ilaga, Sabtu (25/3),akhir pekan kemarin.


Kehadiran Grosir Ilaga ini, terbilang ide gila dan unik dari Bupati Puncak Willem Wandik, lantaran di sebuah Kabupaten Pemekaran di wiayah Pegunungan Tengah yang transportasinya hanya menggunakan pesawat, disatu sisi Kabupaten yang baru berusia delapan tahun, namun sosok pemimpin daerahnya mampu menghadirkan sebuah mini market Grosir di Ibu Kota Kabupatennya, kehadiran Grosir ilaga ini pun disambut gembira oleh masyarakat Puncak, ini terbukti dengan masyarakat pun berbondong-bondong mengerumuni halaman Grosir ilaga.
Bahkan harga barang pun sejak Rabu (29/3),hari ini ijual di Grosir Ilaga dengan penurunan harga mencapai 30 persen, misalnya saja beras bulog 15 Kg yang dulunya dijual dengan harga 600 ribu/sak, kini dengan kehadiran Grosir ilaga diturungkan menjadi 260 ribu/sak, sementara air botol mineral kemasan Aqua 600 Mili liter (ML) yang awalnya dijual dengan harga Rp.25 ribu, kini turun mejadi Rp.17 Ribu,sementara minyak goreng Bimolo 5 Liter, yang awalnya dijual dengan harga Rp.230 ribu, dengan kehadiran Grosir dijual dengan harga Rp.120 Ribu, begitu juga dengan sembilang bahan pokok yang lainnya, yang sesuai dengan rencana penurunannya tahap demi tahap akan mencapai 50 persen, bahkan akan sama dengan harga barang di Timika.
Bupati Puncak Willem Wandik,kepada wartawan menjelaskan jika kehadiran Grosir Ilaga memiliki beberapa dampak untuk perekonomian di Kabupaten Puncak, yang pertama adalah untuk membantu masyarakat dalam hal menstabilkan harga barang, terutama sembilang bahan pokok yang begitu tinggi di Kabupaten Puncak, sebab masyarakat Puncak sejak dulu, sudah mendambakan harga barang suatu saat bisa turun.
“Masyarakat sudah lama mengeluh kepada saya,kapan  Pak Bupati bisa turunkan harga, disatu sisi saya tidak bisa melarang pedagan untuk turunkan harga, karena  mobilisasi barang ke Puncak, hanya melalui pesawat,sehingga pengaruh kepada haraga barang, akhirnya saya mengambil keputusan kita harus bangun Grosir di Ilaga,dan Puji Tuhan hari ini telah diresmikan, ini salah satu cara untuk menjawab keluhan masyarakat selama ini,”ungkap Bupati.

Nampak Bupati Puncak Willem Wandik, saat berbincang dengan penjaga grosir ilaga.

Selain harga turun, menurut Bupati dengn hadirnya grosir ilaga ini, nantinya juga memberikan pembelajaran kepada masyarakat, agar mereka bisa menggunakan pecahan mata uang yang nilainya kecil misalnya pecahan mata uang Rp.2000,Rp.5000, Rp.10.000, sebab selama ini masyarakat di Ilaga,hanya mengenal pecahan uang Rp.50 ribu,Rp.100 ribu saja, namun dengan adanya Grosir Ilaga, dimana Grosir menjual barang dengan harga  Rp.5 ribu,10 ribu, dengan demikian masyarakat mengerti bahwa uang tersebut juga punya nilai.
Lanjut Bupati, kebijakan dengan hadirnya Grosir ilaga, yang akan dikelola oleh BUMD PT.Puncak Papua Mandiri, juga sebagai motor penggerak dalam mendatangkan incame pendapatan asli daerah (PAD) bagi Pemerintah Kabupaten Puncak, mengingat selama ini hampir APBD Kabupaten Puncak, selalu berharap kepada transfer dana dari Pemerintah pusat, karena BUMD ini sebagai rekan kerja dari Pemerintah daerah yang akan bergerak di berbagai bidang misalnya penerbangan, perhotelan, proyek infratruktur, dan sebagainya.
“BUMD ini juga nantinya membuka lapangan pekerjaan bagi anak-anak asli daerah Puncak, buktinya dari pembukaan Grosir Ilaga ini saja, sudah ada beberapa anak daerah yang kerja di Grosir ini,begitu juga bidang lainnya, dimana anak asli akan diajarkan untuk berbisnis,”tambahnya.
Dijelaskan oleh Bupati, kehadiran Grosir Ilaga ini juga merupakan sinergitas dengan program pemerintah pusat satu harga di seluruh Indonesia,terbukti dengan Presiden Joko Widodo sudah memberikan subsidi Penerbangan untuk BBM dan harga BBM di Puncak sudah turun dari Rp.50 ribu menjadi Rp.6500 ribu, dan tindak lanjut dari program satu harga tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Puncak membuka Grosir Ilaga, untuk barang yang lain,dalam hal menurungkan harga barang, terutama harga sembilan bahan Pokok.
“Selama ini kita di wilayah pegunungan ini dijajah oleh harga barang yang tinggi, namun negara sudah hadir, sudah membantu subsidi, negara sudah hadir di masyarakat, buktinya harga barang di sini mulai turun, negara ini hebat,”bilang Bupati dengan gembira.
Oleh sebab itu dengan kehadiran Grosir Ilaga yang nantinya dikelola oleh BUMD PT.Puncak Papua Mandiri, Bupati berharap agar pimpinan OPD bisa bekerja sama, jangan menganggap BUMD sebagai saingan namun anggap sebagai mitra kerja,ada kegiatan yang bisa dikerjakan oleh BUMD, maka berikanlah, jangan dipersulit, karena kehadiran BUMD untuk menghasilkan PAD, ketimbang menggunakan kontrator, yang nantinya mendapat uang, selajtunya dibawah keluar dari Puncak.
“Sementara untuk para pedagang di Puncak, jangan kuatir dengan kehadiran Agro ilaga, sebab agro ke depan menjadi agen utama, kalian bisa datangkan barang melalui agro ilaga, kemudian di jual ke masyarakat dengan harga yang terjangkau, jangan terlalu mahal, sebab biaya angkotan sudah ditanggung oleh Pemerintah melalui BUMD atau Agro ilaga,sebagai pemasok utama,”tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinsa Perindakop Kabupaten Puncak Yuni Tabuni menjelaskan sesuai dengan programnya pada tahun ini, akan dibuka  Grosir di Beoga, sementara tahun 2018 akan dibangun juga Grosir di Distrik Sinak, termasuk gudang penyimpanan barang.
“Harga ini akan bertahan, apalagi Pemda aka datangkan dua pesawat, sudah pasti barang akan turun dari 30 persen, tahap demi tahap menjadi 50 persen, dan masyarakat bisa terbantu,”tambahnya
Sementara itu Direktur Utama BUMD Bayu Nugroho, mengatakan tawaran bahwa bekerja di wilanyah Pegunungan merupakan tantangan tersendiri,bagi dirinya dan beberapa temannnya yang dipercayakan Bupati untuk mengendalikan BUMD, meski begitu dirinya menerima tantangan Bupati untuk mencoba menggerakan investasi di Kabupaten Puncak, targetnya dengan kehadiran BUMD, sudah bisa menghasilkan PAD bagi Kabupaten Puncak pada tahun ini, bahkan ia rencanakan ke depan akan melatih anak-anak asli Puncak, sehingga ke depan menjadi pebisnis-pebisnis terbaik di Papua, yang nantinya ke depan, bisa memegang tongkat estafet pengelolaan BUMD di Puncak.
“Kami rencanakan ke depan, BUMD menjaadi pioner bisnis di wilayah pegunungan tengah dan bisa menghadirkan PAD terbesar bagi Kabupaten Puncak, bagi kami wilayah pegunungan tengah memang sulit, namun kita harus bisa berkreasi untuk menghasilkan PAD bagi Kabupaten Puncak,”jelasnya.(diskminfo Puncak)