K.F: Forkopinda Kabupaten Puncak foto bersama TIM LP2B Unipa.
Ilaga – Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Puncak bersama dengan Fakultas Pertanian Universitas Papua bekerjasama mengadakan Seminar Pendahuluan dalam rangka Penyusunan Peta Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Bertempat di Aula Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Jumat, 08 November 2024.
Seminar ini merupakan seminar awal dalam proses LP2B, ini merupakan langka awal yang telah di ambil dinas Pertanian dan Perkebunan dalam mengelola lahan yang ada di kabupaten puncak.
Seminar ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Puncak Darwin Tobing, mewakili PJ Bupati Puncak. Dalam sambutannya “nanti dalam memetakan itu tolong lagi dilibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan semua tokoh-tokoh yang ada. Kita juga berharap Pemetaan ini betul-betul terkonsep secara baik, melihat ruang di khusunya di ilaga dan sekitarnya, karena dengan berjalannnya waktu akan terjadi proses pembagunan, artinya akan terjadi distribusi pembagunan dan di harapkan tidak mengokupasi lahan-lahan yang sudah kita petakan untuk lahan pertanian pangan berkelanjutan ini”.
Begitu juga Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan diwakili oleh Sekretaris Dinas Pertanian Stevanus A. Matutina “ini adalah seminar pendahuluan, kegiatan ini adalah permulaan pemetaan lahan. Dari hasil pemetaan ini nanti akan dikemas menjadi suatu produk yaitu dokumen untuk kesesuain lahan untuk pertanian”.
Dokumen dari hasil pemetaan ini akan digunakan dinas Pertanian untuk kabupaten Puncak. Dengan adanya pemetaan ini akan di gunakan menjadi patokan dan saran untuk kelompok-kelompok tani dan masyarakat di kabupaten puncak.
“Tahap selanjutnya dari tim LP2B akan melakukan pengecekan sampel tanah, tanaman. Dan hasil dari pemeriksaan sampel ini akan di berikan kepada pemerintah, kepada Bappeda, kepada Dinas Pertanian untuk menjadi patokan untuk tanaman yang cocok sesuai dengan hasil pengecekan” tambah Stevanus.
Salah satu contoh pemetaan ini akan di lakukan pengecekan, sayur koll yang ada di kabupaten puncak apakah akan di bandingkan dengan sayur koll hybrid. Dari hasil pengecekan akan di lihat mana yang paling cocok dengan tanah yang ada di kabupaten puncak.
“ini sangat baik untuk mendukung kita di daerah pegunungan, khususnya kita di dinas pertanian. Ini merupakan pendahuluan belum hasil jadi kita masih menunggu untuk hasilnya” tukas Stevanus.
Kegiatan ini merupakan penyusunan peta lahan pertanian di kabupaten puncak, kegiatan ini bertujuan melihat lahan-lahan yang ada dan bagaimana lahan ini di manfaatkan, juga dengan pemetaan ini juga untuk melihat lahan-lahan cadangan untuk penanaman tanaman berkelanjutan yang ada di Kabupaten Puncak.
Sebagai ketua tim LP2B, Syukur Karamanag mengatakan “kegiatan ini kami akan menyusun peta berdasarkan kondisi wilayah dan kesesuain lahan di kabupaten puncak”.
Dengan adanya pemetaan ini diperoleh komoditas-komoditas pertanian terutama terutama hasil pertanian tanaman pangan dan tanaman pertanian lainnya, dengan adanya pemetaan ini harapkan juga mendapatkan tanaman baru yang mampu dikembangkan di Kabupaten Puncak.
“pada tahun 2024 ini akan berfokus ke 5 distrik yaitu Distirk Ilaga, Sinak, Gome, Beoga dan Doufo. Untuk distrik-distrik yang lainnya akan di kembangkan di tahun-tahun berikutnya” tambah Syukur.
“kami akan turun kelapangan akan lihat tanaman-tanaman apa saja yang sudah dilakukan, terutama tanaman pangan. Kami juga akan melihat potensi-potensi ditempat tersebut dan melihat pertanian-pertanian apa saja bisa di kembangkan di tempat tersebut. Kami juga akan mengarahkan ke Petani membudidayakan tanaman sesuai dengan kondisi tanah” tugas Syukur.
Pemetaan ini juga diharapkan komoditas pertanian di kabupaten puncak menjadi lebih beragam, dari sebelumnya. (Diskominfo Puncak)