K-F: Team surveyor Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI),melalui Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), melakukan kunjungan ke RSUD Ilaga, dalam rangka akreditasi di Rumah Sakit Umum Daerah Ilaga (RSUD) Kabupaten Puncak, menuju tipe D Pratama, di RSUD Ilaga, Jalan Kibogolome, Kamis, 10 Oktober 2024.
ILAGA-Perjuangan panjang tanpa lelah, yang dilakukan oleh Direktur RSUD Ilaga Elpina Kogoya, bersama dengan para stafnya, dalam rangka akreditasi RSUD Ilaga menjadi Tipe D Pratama, akhirnya membuahkan hasil, dimana Team surveyor Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), melalui Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), melakukan kunjungan ke RSUD Ilaga, dalam rangka akreditasi di Rumah Sakit Umum Daerah Ilaga (RSUD) Kabupaten Puncak, menuju tipe D Pratama, kedatangan tim ini disambut oleh Penjabat Bupati Puncak Nenu Tabuni, serta Ibu Direktur RSUD Ilaga Elpina Kogoya, dengan tarian cuci tangan, yang dibawakan oleh para Nakes, di RSUD Ilaga, Jalan Kibogolome, Kamis, 10 Oktober 2024.
Dikatakan perjuangan tanpa lelah, lantaran pihak manejemen RSUD Ilaga, hanya diberikan waktu kurang lebih 1 tahun, sembilan bulan dalam melengkapi segala fasilitas di RSUD Ilaga, untuk menyambut tim akreditasi dari Kementerian Kesehatan, apalagi harus dipahami, membangun di daerah Pegunungan seperti Puncak, mobilisasi bahan hanya menggunakan transportasi udara, ditambah lagi kondisi keamanan yang kadang tidak kondusif.
Penjabat Bupati Puncak Nenu Tabuni dalam sambutan sangat mengapresiasi kinerja Manejemen RSUD Ilaga, yang dipimpin oleh Direktur RSUD Puncak, karena atas kerja kerasnya bersama tim akreditasi yang walaupun dalam waktu yang relatif singkat, mampu melaksanakan proses akreditasi di RSUD Ilaga, setelah sebelumnya juga tim telah melakukan akreditasi 4 Juni lalu.
Ketua tim Team surveyor KARS antara lain, DR. Judiwan Dalias Maswar, MARS., FISqua., CHAE kepada media ini juga memberikan apresiasi kinerja Diretur RSUD Kabupaten Puncak Ibu Elpina Kogoya, M. Kes beserta teamnya yang sudah bekerja luar biasa, untuk wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak, walaupun daerah ini sulit transportasi, karena ke Ilaga, hanya menggunakan transportasi udara, dan faktor penghambat lainya namun tetap semangat dengan waktu yang relatif singkat kurang dari dua tahun.
“Sebetulnya kelas D Pratama pemerintah membuat sistem menjembatani dari puskesmas ke Rumah Sakit,” katanya, didampingi oleh rekannya Ns. Uyung Budiyatno, S. Kep., MARS.
Saat di tanya awak media terkait kapan waktu terbitnya SK(Surat Keputusan) kelas Tipe D Pratama RSUD Ilaga, yang sudah beroperasi dua tahun, Judiwan menjelaskan dalam hal pemberian SK klasifikasi RSUD di seluruh indonesia adalah kewenangan Kemenkes RI, sebagai Surveyor hanya memberikan penilaian yang kemudian akan ditindak lanjuti oleh pihak Kemenkes.
“Jangan melihat akreditasi sebagai suatu hal yang paripurna, namun perlu kita paham, ibarat anak kecil yang baru lahir, merangkak dulu, guling dulu, jatuh bangun akan jadi lebih kuat, sehingga RSUD juga akan melalui tahapan peningkatan tipenya, ke arah yang lebih baik,” tandasnya.
Sementara itu,Kepala Dinas Propinsi Papua Tengah Silwanus Sumule, mengapresiasi kinerja Direktur RSUD Ilaga Elpina Kogoya, beserta seluruh staff RSUD Ilaga, atas capaiannya hari ini karena tidak mudah melalui suatu proses yang panjang kurang lebih dua tahun, bahkan RSUD Ilaga yang merupakan Rumah sakit yang termasuk cepat akreditasinya, bila dibandingkan beberapa Rumah Sakit di daerah lainya yang ada di Propinsi Papua Tengah.
“Puji Tuhan ini semata-mata kasih-Nya dan ini adalah kerja tim yang luar biasa, kurang lebih dua tahun komunikasi Terus-menerus Ibu Direktur dengan saya, sampai saya dengar orang bilang rumah sakit ini mau ditutup, namun saya terus memberikan penguatan kepada pihak manejemen, jangan patah semangat, kita harus maju, dan akhirnya hari ini akreditasi bisa terlaksana,” katanya.
Sumule juga menaruh harapan kepada Pemerintah Kabupaten Puncak, masyarakat,aparat keamanan agar bersama, menjaga keberlangsungan operasional RSUD Ilaga dan memastikan para Nakes tetap aman dalam melayani masyarakat Puncak dan dengan demikian RSUD ilaga punya target kedepanya bisa naik kelas lagi.
“Kita harus punya target tipe D Pratama harus naik ke Tipe D, untuk naik ke kelas ini, setidak-tidaknya kita harus memiliki atau mendatangkan dr spesialis dan memiliki peralatan, kamar operasi, kamar bersalin, laboratorium, rontgen juga harus kita persiapakan, sehingga dia tidak kalah dengan rumah sakit lainya,” harap Sumule.
Selaku Diretur RSUD Ilaga Elpina Kogoya, merasa haru, bahkan saat menyampaikan sambutannya dirinya sempat meneteskan air matanya, yang mana selama dua tahun belakangan ini, dirinya terus membangun komunikasi yang intens dengan pihak Dinas kesehatan Propinsi Papua Tengah, dan juga Kemenkes RI, hasil kerja kerasnya Elpina bersama tim akreditasi RSUD ilaga, telah membuahkan hasil, yang awalnya RSUD ilaga yang mau ditutup, namun dari pihak Kemenkes memberikan batas waktu sampai oktober 2024, akhirnya tim Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) akreditasi bisa datang melihat langsung RSUD Ilaga.
“ Ini semua karena campur tangan Tuhan, kerja keras tim rumah sakit, kekompakan kami itu yang membuat kami melaksanakan akreditasi saat ini,” imbuhnya. (Diskominfo Puncak)