Nampak Gedung Gereja Jemaat GKII (Gerejah Kemah Injil Indonesia)Jemaat Anugerah, Yoka,Klasis Dafonsoro, Kamis (14/12),kemarin
*Gubernur resmikan Gereja GKII Jemaat Anugerah
JAYAPURA- Anggota Jemaat GKII (Gerejah Kemah Injil Indonesia) Jemaat Anugerah, Yoka,Klasis Dafonsoro, patut berbangga diri, karena pergumulan mereka untuk mendapatkan sebuah gereja yang permanen akhirnya tercapai, ini setelah Gubernur Papua Lukas Enembe, meresmian Gereja baru GKII Anugerah Yoka, Kamis (14/12),kemarin.
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Puncak Willem Wandik, bersama dengan istri,serta sejumlah pejabat dari Kabupaten Puncak dan tokoh gereja GKII,bahkan dalam acara peresmian tersebut, para gembala ikut mendoakan Gubernur Papua Lukas Enembe, bersama dengan Ibu Yulce Enembe, untuk pasa kepemimpinannya di Provinsi Papua.
Gubernur Papua Lukas Enembe, dalam sambutannya berharap agar semua umat kristen terutama warga Jemaat GKII di Tanah Papua untuk mengantisipasi paham radikalisme,dan terus menyalakan berita injil kebenaran di Tanah Papua, karena Tanah Papua, merupakan daerah yang dibuka oleh Injil Yesus Kristus.Demikian hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe,disela-sela memberikan kata sambutan pada peresmian Gereja baru Kamis (14/12),kemarin.
Gubernur Papua Lukas Enembe, saat peresmian Gereja baru GKII Anugerah Yoka, Kamis (14/12),kemarin.
“Tanah Papua ini dibuka oleh injil, oleh sebab itu kita harus menjaga tanah ini dari pengaruh-pengaruh radikalisme yang ingin memecah belah umat di Tanah Papua,kita harus buktikan bahwa daerah ini dibuka oleh terang injil,”ungkapnya.
Kata Gubernur, sejak dirinya menjabat sebagai Gubernur Papua, berbagai langkah terobosan dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayakan umat kristen di Tanah Papua, karena dirinya tahu bahwa Tanah Papua, dibuka oleh injil, salah satunya adalah mendorong agar adanya perda pelarangan minuman keras (miras di Papua), karena akar dari kiriminalitas, kejahatan di Papua, salah satunya adalah karena Miras.
“Saya juga berharap agar warga jemaat GKII untuk sepakat kita tolak miras, sebab miras ini bukan budaya kita, miras hanya membuat persoalan dalam keluarga, kelompok, orang Papua, banyak anak-anak kita hancur gara-gara miras,”tegasnya.
Sementara itu, Bupati Puncak Willem Wandik,bersyukur, karena dalam waktu yang begitu singkat hanya 16 bulan sejak diletakan batu pertama 28 agustus 2016 lalu, ternyata Gereja ini bisa diresmikan, ini hanya semata-mata karena campur Tangan Tuhan, akhirnya Gereja ini bisa diresmikan oleh Gubernur Papua, pembangunan gereja ini merupakan swadaya dari anggota jemaat GKII, serta bantua dari Pemkab Puncak, menggunakan sumber dana Otsus, boleh dibilang sebagai pengucapan Syukur bagi Tuhan.
“Kita ada saat ini, hanya Karena injil, sehingga tidak salahnya kita memberikan sedikit dari berkat yang kita dapat untuk Tuhan.gereja ini dibangun dengan waktu cukup singkat,kita harapkan bisa menjadi berkat dalam pelayanan di jemaat,dan terutama menjadi Kado natal bagi jemaat disini,”tukasnya.
Sementara itu, salah satu tokoh GKKI Pdt DR.Hendrik Christine Jacob,, berharap agar dengan kehadiaran gereja ini, bisa mendukung program dari Pemerintah Provinsi Papua, yakni menghadirkan Papua zona damai.
“Kami rindu agar daerah Yoka ini penuh dengan kemulian Tuhan, kami ingin menghadiran syalom bagi Tuhan daerah ini,”ungkap lelaki yang juga menjabat sebagai Rektor STT IFTA Jayapura ini.
Yang menarik dalam acara ebamokai dimana berhasil terkumpul dana sebesar Rp.1,5 miliard, terbagi atas bantuan dari Gubernur Papua 1 Miliard, wakil Gubernur Papua Rp.200 juta dan Pemkab Puncak Rp.300 juta.( humas Puncak)