Bupati Puncak Willem Wandik,SE,M,Si, saat meresmikan kantor KAP (Kamar adat Papua) Kabupaten Puncak, Selasa,25 april, pekan lalu
ILAGA- Pemerintah Kabupaten Puncak, selama ini sudah memberikan kesempatan kepada pengusaha asli daerah untuk bekerja melaksanakan sejumlah kegiatan di daerah, terutama proyek yang menggunakan anggaran otonomi khusus (otsus)karena Pemerintah Kabupaten Puncak berharap ke depan akan lahir pengusaha anak asli daerah yang mampu menjadi pengusaha yang benar-benar profesional.Demikian hal tersebut disampaikan oleh Bupati Puncak Willem Wandik,SE,M,Si, saat meresmikan kantor Badan Pengurus daerah kamar adat pengusaha Papua (KAP) Kabupaten Puncak, di Ilaga,Selasa (25/4),pekan lalu.
“Berdirinya KAP ini agar dana otsus ini bisa dikelola oleh pengusaha anak asli daerah, dan itu sudah dilaksankan oleh Gubernur Papua, dan Kabupaten juga harus mengikuti itu, maka kami di Kabupaten Puncak, selama ini sudah melaksanakan, memberikan kegiatan-kegiatan yang bersumber dari dana Otsus untuk anak asli, bahkan bukan saja dana Otsus ada juga dana lain, yang mereka kerjakan, artinya harus ada penghargaan untuk anak-anak asli daerah, dana Otsus harus mereka yang menikmati,”ungkapnya.
Kata Bupati, selama ini dirinya melihat ada potensi dari pengusaha-pengusaha asli daerah, ini dibuktikan dengan beberapa kegiatan seperti pembangunan rumah sehat, yang sumber dananya dari dana Otsus, ternyata anak-anak asli daerah mampu melaksanakan dengan baik.
“Bahkan mereka mampu juga mengelola potensi alam di Puncak, seperti membuat kopi arabika dari Puncak,termasuk buat dalam bentuk kapsul, saya sangat bangga, saya pasti akan memperhatikan mereka ke depan,”tambahnya.
Hanya saja menurut Bupati, selama ini kondisi kemahalan daerah di Kabupaten Puncak, mempengaruhi terhadap nilai anggaran dari sebuah kegiatan,yang cukup mahal, berbeda dengan di daerah pesisir, misalnya saja untuk rumah tipe 36 saja, bisa menghabiskan anggaran mencapai 500-600 juta, berbeda jika dibangun di pantai, tentunya hanya menghabiskan anggaran mencapai Rp.150-200 juta,dengan demikian nilai kegiatan bisa dibagikan untuk beberapa pengusaha.
“Sementara di Kabupaten Puncak, nilai di atas hanya dikerjakan oleh satu sampai dua pengusaha saja, karena biaya cukup tinggi, jadi bersyukur bagi mereka yang mendapatkan pekerjaan, harus dikerjakan dengan baik,sementara yang belum, harus bersabar, pasti akan diakomodir ditahun-tahun berikut,”ujarnya.
Bupati juga berharap agar ke depan, KAP juga mampu membuat pelatihan, terutama tukang bangunan yang berasal dari anak asli, sebab selama ini ada kegiatan pembangunan, lebih banyak menggunakan tukang dari luar Puncak, Toraja, Menado, dan daerah lainnya.
“Selama ini kasih kalian kegiatan, tapi tukang saja, kalian ambil dari luar, bukan anak asli Puncak, oleh sebab itu ke depan, perlu ada pelatihan bagi anak Puncak, sehingga kegiatan mereka sendiri yang kerjakan, jangan cari tukang dari luar, nanti mereka yang kaya, baru kalian dapat ampas saja,”tegasnya.
Sementara itu Ketua umum KAP Kabupaten Puncak Medinus Kogoya,ST, menyampaikan ungkapan penghargaan kepada Bupati Puncak Willem Wandik, yang selama ini sudah memberikan kesempatan bagi pengusaha asli Puncak, hanya saja dirinya berharap agar jangan hanya kegiatan dari sumber dana Otsus, jika perlu kegiatan lain lagi, sebab pengusaha asli Puncak, sudah siap membangun daerahnya sendiri.
“Kita sudah membangun rumah 22 unit rumah tipe 36, dan kami sudah persembahkan kepada hamba-hamba Tuhan,termasuk serahkan ke masyaraat yang benar-benar tidak mampu, sesuai dengan motto dan visis dan misi Pemerintah daerah,”bilangnya.
Katanya, selama ini pengushaa lokasl di KAP Puncak, sendiri berjumlah 29 orang, mereka ini tidak mungkin meminta kegiatan di daerah lain, oleh sebab itu pihaknya berharap agar ke depan, pemerintah terus memperhatikan KAP dan juga memberikan sejumlah kegiatan untuk pengusaha asli kerjakan.(Dikominfo Puncak)