*Willem Wandik:”siap prioritas pemekaran Distrik dan kampung wilayah Yambi”
SINAK- Sekitar 150 anggota yang berasal dari kelompok sipil bersenjata (KSB) TPM-OPM dari wilayah Yambi, dari kampung Toemarib, Distrik Mageabume, salah satu Distrik yang baru dimekarkan dari Distrik Sinak, yang selama ini dikenal sering melakukan kontak senjata dengan TNI-Polri di perbatasan Kabupaten Puncak Jaya dan Puncak, akhirnya sadar dan menyerahkan diri alis turun gunung,kembali ke pangkuan negara Republik Indonesia.Penyerahan tersebut diterima secara resmi oleh Bupati Puncak Willem Wandik,SE,M,Si, di Distrik Sinak, Senin (20/3),kemarin.
Penyerahan diri dari kelompok Yambi ini, dilakukan di lapangan samping Kantor Distrik Sinak, disaksikan oleh masyarakat Distrik Sinak, TNI-POLRI, secara simbolis Bupati Puncak Willem Wandik, menyerahan bendera merah putih,kepada perwakilannya Yate Telenggen, pertanda kelompok ini sudah sadar dan kembali ke NKRI.
Khabar penyerahan 150 anggota TPM-OPN wilayah Yambi ini, tentunya menjadi khabar gembira bagi pemerintah Indonesia saat ini, lantaran kelompok ini diketahui, bahwa Kelompok yambi sendiri selama ini dikenal dengan keganasannya dalam melakukan penyerangan terhadap pos TNI-Polri, bahkan sejumlah aksi penyeranganya pernah juga menyebabkan anggota tewas,bahkan masyarakat sipil,namun setelah mereka sadar dan melihat proses pembangunan yang selama ini dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, melalui Kabupaten Puncak, dengan pemekaran Distrik dan kampung, akhirnya mereka pun sadar dan ingin bersama sama dengan saudaranya yang lain, bersama-sama ingin terlibat dalam proses pembangunan di daerahnya masing-masing.
Nampak Bupati Puncak Willem Wandik,SE,M.Si, saat menyerahkan bendera merah putih kepada perwakilan kelompok Yambi, yang menyerahkan diri kembali ke pangkuan NKRI, di Lapangan kantor Distrik Sinak, senin (20/3),kemarin.
Melalui juru bicaranya Yate Telenggen mengatakan, alasan mereka menyerahkan diri ke Negara kesatuan republik Indonesia (NKRI),bahwa pada prinsipnya mereka sudah melihat dan merasakan, bentuk dari pembangunan yang selama ini dilaksanakan oleh Pemerintah NKRI melalui Kabupaten Puncak, seperti Pembangunan jalan, kesehatan dan pendidikan, termasuk beberapa anggota sudah dilibatkan dalam pemekaran kampung, menjadi kepala kampung, ada yang menjadi staf kampung, sehingga mereka sadar akan pentingnya pembangunan, akhirnya mereka menyerahkan diri ke Pemerintah, yang diterima oleh Bupati Puncak Willem Wandik,SE,M,Si,saat kunjungan ke Distrik Sinak,Senin (20/3),kemarin.
“Kami sudah rasakan pembangunan, kami ingin hidup damai, bersama-sama dengan saudara-saudara kami yang lain, sehingga kami serahkan diri, untuk itu kami minta agar jangan ada lagi yang curiga kepada kami, biarkan kami hidup damai,kalau ada yang lapor ke TNI-Polri itu yang kami tidak mau,”ungkapnya dengan bahasa daerah, yang diterjemahkan oleh penerjemah.
Oleh karena itu, dirinya mewakili rekan-rekannya yang lain, meminta agar pembangunan lebih dekat menyentuh mereka, salah satunya adalah mereka minta pemekaran kampung dan Distrik, sehingga masyarakat dan daerahnya bisa menerima pembangunan dan maju sama dengan daerah yang lain, terutama kesejahteraan masyarakat di sekiranya.
“Kami minta pemekaran kampung, Distrik, dan kami akan jaga keamanan disini, pembangunan jalan, rumah, silahkan saja dilakukan oleh pemerintah,”ujarnya.
Soal senjata yang pernah mereka rampas, Yate menjelaskan jika senjata tersebut mereka belum bisa serahkan karena mereka mendapat intimidasi dari saudara-saudara mereka yang masih berada di hutan, nmasih curiga dengan mereka, amun mereka mengaku jika kondisi keamanan akan menjadi tanggungjawab mereka, mereka akan bersama-sama mengawal pembangunan,misalnya pembangunan jalan.
Nampak 150 kelompok wilayah Yambi, saat mendengar arahan dari Bupati Puncak Willem Wandik, di Lapangan Kantor Distrik Sinak.
Sementara itu,terkait dengan penyerahan 150 anggota Kelompok Yambi ini, Bupati Puncak Willem Wandik, sendiri atas nama Negara mulai dari Presiden Joko Widodo,Gubernur Papua, dan Pangdam XVII/Cendrawasih dan Kapolda Papua,dan pemerintah Kabupaten Puncak, mengaku bangga dan terima kasih atas niat baik dari kelompok ini, yang sadar dan bersedia sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain, akhirnya mau kembali ke pangkuan NKRI, karena mereka sendiri sudah sadar sebab mereka sendiri merasakan, melihat dan terlibat sendiri dalam proses pembangunan yang dilaksanakan oleh negara melalui pemerintah daerah Kabupaten Puncak saat ini, melalui pemekaran kampungnya, pemekaran Distrik dan juga pembangunan jalan, termasuk ada saudara-saudaranya juga yang terlibat dalam pemerintahan kampung dan Distrik.
“Mereka sendiri sadar setelah merasakan pembangunan, mereka melihat pemekaran kampung, Distrik, bahkan Kabupaten mau masuk lagi, sehingga mereka (kelompok Yambi-red) bilang percuma saja kami berjuang diluar, sehingga mereka sadar dan akhirnya menyerahkan diri ingin kembali kepada pangkuan NKRI,”ungkapnya.
Terkait dengan penyerahan 150 anggota TPN-OPN tersebut, Bupati berharap agar jangan lagi ada rasa curiga terhadap kehadiran 150 anggota kelompok Yambi ini, mereka ini sudah bebas dan damai hidup bersma dengan saudra-saudaranya yang lain, hak mereka sama sebagai warga negara Indonesia,jika ada yang melaporkan keberadaan dan mereka ke anggota TNI/Polri, maka orang tersebut lah yang harus dicurigai sebagai profokator.
“Mulai saat ini kalian bebas hidup damai, jangan lagi ada rasa takut, ini kalian punya daerah, asalkan jaga keamanan, pembangunan, karena apa yang pemerintah buat hanya demi kesejahteraan kalian,”tuturnya.
Soal permintaan pemekaran kampung dan Distrik,Willem Wandik, menjelaskan jika dirinya akan memprioritaskan permintaan kelompok ini, karena ini merupakan permintaan dari mereka yang ingin kembali ke pangkuan NKRI,bahkan bukan saja distrik dan kampung, kabupaten Puncak Timur yang mencakup daerah basis pergerakan kelompok Yambi, tinggal menunggu waktu saja, untuk dimekarkan karena syarat administratif dan pemerintahan sudah memenuhi syarat untuk dimekarkan.
Sementara itu,Wakil Danyon 751 Mayor Inf Gurbasa samosir, menyampaikan penghargaannya atas niat baik dari 150 orang anggota TPM-OPM dari wilayah Yambi,yang kembali ke NKRI, ia menjelaskan bahwa awalnya mereka mendapat perintah dari Pangdam XVII/Cenderawasih untuk melaksanakan pengamanan di wilayah sinak, terkit pembangunan jalan, yang akan dilakukan oleh Denzipur 10,Denzipur XII dan XIII, untuk pembangunan jalan di wilayah puncak, awalnya mereka melakukan pendekatan dengan masyarakat setempat,dan hasilnya pembangunan jalan berjalan dengan lancar, bahkan 150 anggota dari wilayah yambi, bisa turun gunung dan bersama-sama mengawal pembangunan di wilayah Puncak.
“Kami sampaikan bahwa pembangunan jalan itu penting bagi rakyat Sinak, bukan untuk kami, tapi untuk mereka, dan kita libatkan mereka dalam keamanan, sehingga mereka sadar akan pembangunan, dan akhirnya mereka bisa serahkan diri saat ini,”ungkapnya, di dampingi oleh Danramil Sinak Lettu Inf Yusup Rumi dan Kapolsek Sinak Ipda Sinyo Walean.
Dirinya berharap agar kelompok yang lain yang masih di hutan, akan bersama-sama dengan saudara-saudara yang lainnya, untuk kembali ke NKRI, sehingga bisa merasakan pembangunan, bahkan bisa dilibatkan dalam pembangunan, dengan demikian masyarakat Sinak akan lebih sejahtera, ketimbang berada di hutan, hidup tidak aman, malah keluarga anak dan istri yang akan rugi, tidak bisa merasakan pembangunan. (dikominfo Puncak)