K-F: Suasana saat perayaan HUT WKRI di aula Nagelar
ILAGA- DPC (Dewan Pengurus Cabang) Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Kabupaten Puncak,merayakan hutnya PWKRI ke 100 Tahun. Khususnya di Kabupaten Puncak,dilaksanakan dengan melakukan misa di Gereja Katolik Santo Stefanus Kago, dihadiri oleh Irene Adii selaku Ketua Dewam Perwakilan Daerah Timika, juga di hadiri langsung oleh Penjabat (PJ) Bupati Puncak Nenu Tabuni, beserta Forkopinda, jemaat-jemaat dari berbagai gereja yang ada di sekitar kota ilaga,setelah Misa,peringatan HUT dilanjutkan di Aula Nagelar, Ilaga, Minggu 6 Oktober 2024.
perayaan Hut ini dilaksanakan di Gereja Stefanus Kago, jemaat yang hadir pada saat ini, perayaan ekaristi dan syukuran di perkirakan 600-an orang, wanita Katolik dan undangan serta Umat Katolik di Kabupaten Puncak.
Sebenarnya perayaan ini bertepat pada 26 Juni yang lalu, namun dilaksanakan, pada hari ini 06 Oktober dilakukanya perayaan ini yang mana di pusatkan ke Gereja Katolik Santo Stefanus Kago, perayaan ini di ikuti oleh beberapa stasi yang ada di kabupaten puncak yaitu Stasi Gome dan Stasi Kago, Stasi Wuloni, Stasi Mundidok dan juga Gereja-gereja yang ada di sekitar Ilaga.
Untuk diketahui,Wanita Katolik Republik Indonesia berdiri pada tahun 1924 atas inisiatif seorang wanita bangsawan Yogyakarta yang juga tokoh intelektual wanita saat itu. Tergerak oleh keinginan luhur yang didasari oleh cinta kasih sebagai perwujudan iman katolik, Raden Ajeng Maria Soelastri Soejadi Sasraningrat Darmaseputra (adik kandung Nyi Hajar Dewantara) mendirikan perkumpulan ibu-ibu Katolik Pribumi. Keinginan beliau saat itu mendapat dukungan dari Pastor Van Driesche, SJ yang banyak memberikan masukan mengenai teknik ber organisasi, rekruitmen anggota dan pengembangan misi perkumpulan dengan mengajak para pengurus melihat kebutuhan umat Gereja, terutama kebutuhan kaum wanita katoliknya. Sejarah WKRI ini dibacakan secara singkat oleh Ketua DPC Ilaga Welmi Magai.
Egidius Ulukyanan Selaku Panita dari Gereja Katolik Santo Stefanus Kago mengatakan kegiatan ini baru dapat di laksanakan pada bulan ini, seharusnya dilakukan bulan juli lalu. Dikarenakan waktu dan diperlunya persetujuan dari dewan paroki dan stasi-stasi maka tertunda.
Ditempat yang sama Irene Adii sebagai undangan dan selaku Ketua Dewam Perwakilan Daerah Timika mengungkapkan semua DPC(dewan perwakilan cabang) yang dirinya ikut, ternyata di Kabupaten Puncak, umat serta anak-anak sangat luar biasa, sangat semangat, mengikuti semua proses yang ada, di tempat lain,yang dirinya ikuti tapi tidak seperti yang ada di Kabupaten Puncak,apalagi kegiatan ini juga di dukung oleh bapak PJ Bupati.
“Ini sangat luar biasa, satu pesan untuk pemerintah, kerja sama dengan DPC. Karena banyak kegiatan yang bisa DPC masuk untuk kerja sama khususnya mengangkat harkat dan martabat perempuan. Harapan saya kedepanya sudah masuk abad ke 2 semoga semua ini bisa berjalan dengan pemerintah yang ada,” ungkapnya.
Sementara itu,Penjabat Bupati Puncak Nenu Tabuni, dalam sambutanya berharap kedepan wanita katolik republik indonesia Kabupaten Puncak, akan terus berkembang dan makin solid, akan terus menjadi mitra daerah khususnya di kabupaten puncak di papua tengah ini,dalam membangun perempuan.
“WKRI diharapkan dapat berkolaborasi untuk menurunkan stunting yang ada di kabupaten puncak, karena pemerintah tidak mungkin bisa berjalan dengan sendirinya, WKRI diharapkan dapat bekerja sama dengan Dinas terkait seperti Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, juga ada Dinas Ketahanan Pangan,”ajaknya.
“saya juga berharap agar WKRI Mendukung penuh program-program pemerintah yang di canangkan oleh pemerintah kabupaten puncak untuk membangun kabupaten puncak oleh kita bersama,” Tambahnya. (Diskominfo Puncak)