Magelang - Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis perkebunan kopi Khususnya Kopi Arabica, Dinas Pertanian Kabupaten Puncak telah mengirim 30 petani kopi asal Puncak Ilaga, Amukia, Beoga, Sinak, Ke Kaliangkrik dibawah kaki Gunung Sumbing, Kabupaten Magelang, Yogyakarta Jawa Tengah.
Sejak Kepemimpinan PJ Bupati Kabupaten Puncak Nenu Tabuni. S.Sos, banyak Inovasi yang dilakukan untuk masyarakat puncak, Baik itu melakukan Pasar Murah, Pembagian Beras Bantuan Pangan, dan masih banyak inovasi yang dilakukan demi kesejahteraan Kabupaten Puncak yang dipimpinnya.
Ini pun menjadi Program yang diproritaskan oleh TP PKK Kabupaten Puncak Yang di ketuai oleh Maria F Tabuni, Bentuk kepedulian Pemerintah Daerah Kabupaten Puncak untuk meningkatkan kualitas produksi Alam Kabupaten Puncak, khususnya Petani yang selama ini melakukan pertanian Kopi Arabica dengan Otodidak (Alami).
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan & Perikanan Dasin kogoya , SE. MM, saat mengatakan Pemerintah Kabupaten Puncak melalui Dirinya, Dinas Pertanian,Peternakan dan perikanan membawa 30 Petani Untuk belajar lebih memperdalam pengetahuan dan keterampilan budidaya tanaman kopi.
“Kita membawa dari Kabupaten Puncak Ilaga Utara, Distrik Beoga, Sinak, Petani yang dibawah adalah petani yang selama ini menanam Kopi yang telah berumur hingga 70, 75 dan 80 tahun. Kami sudah tiga hari dalam mempelajari baik itu menanam kopi,memilih kopi, memetik kopi,”imbuhnya.
Dasin kogoya juga menyampaikan bahwa peserta juga di ajari hingga pengupasan kopi dan juga sangrai kopi itu bagaimana yang lebih bagusnya. Semua sudah dibantu dari para pengajar bagaimana terkait pengelohan kopi itu sendiri.
“Banyak yang di dapat dalam mempelajari pengelohan kopi, semua itu akan kita bawah pulang kekabupaten puncak untuk lebih lanjut mengelolah kopi seperti yang telah di pelajari di Kaliangkrik dibawah kaki Gunung Sumbing , Kabupaten Magelang, Yogyakarta Jawa Tengah,” ujarnya.
Kadis Pertanian Kabupaten juga menyampaikan bahwa selama ini orang tua kami yang berkecimpung dalam penanaman kopi itu secara manual (Otodidak). Dirinya pun berharap agar semua petani yang telah belajar bisa menerapkan di Kabupaten puncak.
“Agar hasil Panen kopi yang ada di kabupaten Puncak dapat dikenalkan ke Papua maupun diluar Papua juga,”imbuhnya.
Dasin mengucapkan terima kasih untuk Bapak PJ Bupati Puncak Nenu Tabuni, Khususnya Pemerintah Kabupaten Puncak yang telah mensupport petani kabupaten Puncak untuk keluar Papua untuk lebih mendalami terkait Pertanian dan pengelohan Kopi.
“Ini adalah hal Positif sekali terkait petani kita, adanya hal baru yang mereka ketahui agar diterapkan di puncak, dan saya pun berharap untuk tahun berikut pihaknya dapat diperhatikan lebih lanjut untuk membawa petani yang berbeda untuk belajar diluar Papua,”ujarnya. (RR Nabire)