• Selamat Datang di Kabupaten Puncak

Dinkes Kabupaten Puncak gelar PIN Polio Tahap dua

04 Jul 2024 493

K.F: Pemberian imunisasi polio bagi anak-anak Kabupaten Puncak oleh Penjabat Bupati Puncak Ir. Darwin Tobing, MM, di Puskemas Ilaga,4 Juli,kemarin.

ILAGA - Meski di Kabupaten Puncak belum ditemukan kasus virus Polio varian terbaru,namun Pemerintah Kabupaten Puncak, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), mewanti-wanti dengan dengan menggelar PIN Polio tahap kedua ini, bersamaan dengan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio,yang dihadiri langsung oleh Penjabat Bupati Puncak Ir, Darwin Tobing, MM, dengan meneteskan vaksin Polio kepada salah satu anak,dipusatkan di Puskemas Ilaga, Kamis,4 Juli.

Turut hadir juga dalam PIN Polia putaran kedua ini,Ketua TP PKK Kabupaten Puncak,Ibu. Elvrida M. Tobing, SE, Dandim dan Kapolres Kompol I Nyoman Punia, S. Sos, dan Dandim 1717 Puncak, Letkol INF. Jonathan Nidio Aprimanda, SH.
 

Sasaran imunisasi adalah seluruh anak usia 0-7 tahun di wilayah Kabupaten Puncak, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Imunisasi diberikan secara oral sebanyak dua tetes kepada setiap anak.

Penjabat Bupati Puncak Ir, Darwin Tobing, MM, saat diwawancarai mengatakan Imunisasi Polio yang dilakukan ini, merupakan tahap kedua di Kabupaten Puncak, setelah tahap pertama 27 Mei lalu, digelarnya Pekan Imunisasi Nasional Polia (PIN) di Kabupaten Puncak ini, sebagai upaya-upaya pencegahan setelah informasi beredar bahwa tiga kasus virus polio varian baru sudah ditemukan di Papua. Satu kasus di Mimika, Papua Tengah, satu kasus di Nduga, Papua Pegunungan,dan satu kasus di Asmat, Papua Selatan. Sebelumnya, kasus polio juga ditemukan di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

 

Polio varian kedua,itu yang sedang terjadi, sehingga perlu penangan cepat, sebab namanya Virus begitu cepat,memang baru tiga kasus di Papua,namun namanya virus Polio sehingga dibilang sebagai kejadian luar biasa,oleh karena itu secara serentak seluruh Indonesia menggelar PIN Polio,walaupun imunisasi polio sudah dilakukan kepada bayi di Puskesmas atau posyandu waktu itu,namun ini varian terbaru sehingga dilakukan imunisasi lagi,”ungkap Alumi Faperta Manokwari ini.

“Jadi meskipun tidak ada kasus di Kabupaten Puncak, namun namanya intruksi dari Kementerian kesehatan harus diamankan, memang intruksi baru sudah turun April kemarin,namun demikian tanggung jawab kita sebagai pemerintah daerah,akan tetap mendukung Dinas Kesehatan,dengan anggaran yang kita siapkan dari anggaran tak terduga,dan ini ada rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri,”ungkapnya.

“Sehingga nantinya putaran ketiga dan keempat juga akan dilakukan di Kabupaten Puncak,dan target kita adalah semua distrik di Kabupaten Puncak, dengan tetap mempertimbangkan masukan-masukan terkait dengan kondisi keamanan di daerah ini, yang pasti kita akan perupaya akan vaksin ini sampai ke Distrik,honay-honay agar anak-anak Puncak, sebagai generasi penerus Kabupaten Puncak,terhindari dari Virus Polio,”tambahnya.       


 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak Demus Wonda ,S,Km, M.Kes menambahkan dalam rangka PIN Polia ini, Kabupaten Puncak sudah lakukan sesuai dengan sasaran yang ada, data-data dan juga logistik putaran kedua juga sudah siap, dan akan dilakukan bersamaan di seluruh Puskemas di Kabupaten Puncak.

“putaran pertama sudah dilakukan Mei lalu dan saat ini putaran kedua 4 Juli 2024, sasaran Bayi dari 0 Bulan sampai 7 tahun, dan beberapa puskemas juga secara serentak sudah laksanakan bersamaan hari ini,”tukasnya.

“Data yang kami dapat dari petugas di Lapangan, sampai saat  ini di Kabupaten Puncak, belum ada yang terkena virus Polio, namun kami tetap melakukan upaya-upaya pencegahan terutama di daerah pintu-pintu masuk ke Kabupaten Puncak,” tegasnya.

Soal daerah-daerah yang rawan dan jauh dari pusat Kabupaten?Kata Demus Wonda,pihaknya biasa memberikan tugas dan tanggungjawab kepada petugas-petugas kesehatan yang anak asli daerah, mereka inilah yang akan sampai ke Distrik,kampung dan sampai ke honay,untuk memjangkau masyarakat Puncak, demi memberikan vaksin polio kepada mereka, sekaligus menyampaikan sosialisasi tentang Virus Polio.