Meskipun kondisi keamanan di Kabupaten Puncak, tidak begitu kondusif, namun tidak menyurutkan tekad pemerintah daerah, TNI-Polri dan masyarakat menggelar upacara pengibaran bendera merah putih dalam rangka memperingati HUT ke-78 RI, Kamis (17/8).
Meskipun dibayangi aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), upacara pengibaran bendera yang digelar di lapangan Trikora, Ilaga dapat berjalan aman dan lancar Dalam upacara tersebut, Bupati Puncak, Willem Wandik, SE.,M.Si., bertindak sebagai inspektur upacara. Sedangkan komandan upacara Ipda Teguh Krisandi Farda, S.Trk., anggota Polres Puncak.
Upacara HUT ke-78 RI yang digelar Pemkab Puncak terasa spesial bagi Bupati Willem Wandik.
Pasalnya bupati dua periode ini akan mengakhiri masa tugasnya pada tanggal 24 September 2023. Oleh sebab itu, upacara kemarin merupakan upacara HUT RI yang terakhir dipimpin Bupati Willem Wandik di Kabupaten Puncak.
Hal spesial lainnya yang tersaji dalam upacara kemarin yaitu, Forkopimda yang mengikuti upacara mengenakan pakaian adat daerah mereka masing-masing.
Usai upacara, Bupati Willem Wandik mengatakan, meski ada kelompok yang berniat menggagalkan perayaan HUT RI di Kabupaten Puncak, namun karena tekad dan kerja sama serta komunikasi yang baik antara pemerintah,TNI-Polri dan masyarakat, akhirnya perayaan HUT ke-78 RI tetap dilaksanakan dengan penuh hikmat di lapangan terbuka di Ilaga.
“Karena negara ini telah hadir memberikan kehidupan yang baik kepada kita semua, sehingga walaupun ada gangguan keamanan yang luar biasa di Kabupaten Puncak, namun Kabupaten Puncak masih menghargai negara ini. Soal gangguan keamaan itu hal biasa dan tidak bisa menggagalkan tekad kami menggelar upacara dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia ini,” tegasnya dalam rilis yang diterima Ceposonline.com, Kamis (17/8).
“Ini hari kemerdekaan,yang memiliki makna bagi saya dan bagi siapapun yang ada di sini. Karena negara telah menjadi berkat, merubah berbagai aspek yang ada di sini, sehingga kita patut menghargai dan memperingatinya,” sambungnya.
Terkait makna HUT ke-78 RI dengan sorotan tema Terus Melaju, untuk Indonesia Maju, Bupati Willem Wandik mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama mengisi kemerdekaan dengan pembangunan. Apalagi negara menurutnya sudah hadir dengan berbagai perubahan, dan harus diingat bahwa zaman terus berubah. Saat ini adalah zaman teknologi, sehingga Kabupaten Puncak tidak bisa hanya tinggal begitu saja dengan kondisi seperti saat ini.
Tidak bisa hanya urus perang saja, hanya bakar-membakar gedung dan kontak senjata. Masyarakat Kabupaten Puncak harus berubah, mengisi pembangunan dengan maju dalam pendidikan, infratruktur, kesehatan dan ekonomi. Itu baru bisa ada perubahan dalam kehidupan di kabupaten ini.
“Kita tidak bisa hanya stagnan saja, harus ada perubahan di segala aspek. Pendidikan, kesehatan dan infratruktur. Bahkan bagaimana kita menyiapkan diri, menerima kehadiran negara ini dengan sungguh-sungguh, sehingga program-program nasional bisa hadir di Puncak, sehingga Kabupaten Puncak akan berubah dari tidak ada menjadi ada,” tandasnya.
Willem Wandik menambahkan bahwa solusi untuk maju yaitu harus tingggalkn dan hilangkah persoalan hambatan sosial seperti palang-memalang, perang,dan lainnya. “Dengan begitu, kita akan maju ke arah yang lebih baik lagi,”tambahnya.
Secara terpisah, Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia,S,Sos, mengakui ada ganggunan keamanan jelang perayaan HUT ke-78 RI di Kabupaten Puncak. Meskipun demikian, masyarakat tidak terprovokasi dan tetap hadir dalam perayaan upacara HUT kemerdekaan RI.
“Meski ada gangguan tapi perayaan HUT 17 Agustus berjalan dengan baik. Bahkan sejak pekan lalu, ada banyak kegiatan dan lomba. Ini bukti masyarakat ingin agar perayaan HUT kemerdekaan bisa berjalan dengan gembira dan dengan upacara ini juga membuktikan bahwa kerja sama kita cukup baik di sini,” tambahnya.
Senada dengan Kapolres,Dandim 1717/Puncak, Letkol Inf.Jonathan Nidio A., menyampaikan bahwa meski ada ganguan keamanan, namun bendera merah putih tetap berkibar di Kabupaten Puncak pada perayaan HUT ke-78 kemerdekaan RI. Hal ini menunjukan bahwa kerja sama dan tekad yang kuat antara Polri dan TNI, pemerintah dan masyarakat, membuat upacara dapat digelar.