Acara Penyerahan pesawat jenis cessna Grand Caravan EX, milik pemerintah Kabupaten Puncak,dari Presiden Direktur cessna Textron,Mr.Scott Ernest,secara simbolis dengan penyerahan kunci kepada Bupati Puncak Willem Wandik,disaksikan oleh sekda Kabupaten Puncak serta sejumlah pimpinan OPD Kabupaten Puncak, serta pihak manejemen cessna Texyron, Changi Exhibition Center, Singapura,Rabu (7/2/2018),kemarin.
*PT.Dirgantara Indonesia siap Produksi pesawat untuk Kabupaten Puncak
SINGAPURA-Tekad dari Pemerintah Kabupaten Puncak untuk mendapatkan pesawat untuk menekan tingginya harga barang di Puncak,akhirnya tercapai, ini setelah pesawat jenis cessna Grand Caravan EX, milik pemerintah Kabupaten Puncak, yang dibeli dari Perusahan pembuat pesawat cessna Textron kota Wichita, Ameriksa serikat, secara resmi diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Puncak, di Changi Exhibition Center, Singapura,Rabu (7/2/2018),kemarin.
Yang menariknya, dimana pesawat milik Pemkab Puncak tersebut, ternyata ikut juga dipamerkan oleh pihak perusahan pembuat pesawat cessna Textron kota Wichita, Ameriksa serikat, dalam ajang pameran dirgantara Singapore Airshow 2018,bahkan logo Kabupaten Puncak, pun sudah terpampang di pesawat tersebut.
Penandatanganan MoU antara Presiden Direktur PT.Dirgantara Indonesia (Persero) Elfien Goentoro, dan Bupati Puncak Willem Wandik, terkait dengan produksi pesawat N219, untuk Kabupaten Puncak, di Changi Exhibition Center, Singapura,Kamis (8/2/2018),kemarin.
Penyerahan pesawat tersebut dilakukan oleh Presiden Direktur Cessna Textron,Mr.Scott Ernest,secara simbolis dengan penyerahan kunci kepada Bupati Puncak Willem Wandik,disaksikan oleh Sekda Kabupaten Puncak serta beberapa pimpinan OPD Kabupaten Puncak, serta pihak manejemen cessna Textron.
Pemerintah Kabupaten Puncak sendiri sebenarnya membeli dua jenis pesawat jenis cessna Grand Caravan EX dari PT Cessna Taxtron, Ameriksa, hanya saja satu pesawat yang baru dipamerkan, sementara satu pesawat direncanakan akan tiba di Singapura, Kamis, pekan depan, sementara untuk pesawat yang memiliki daya angkot besar,diatas pesawat Jenis Twin Otter, maka Pemkab Puncak, telah melakukan kerja sama dengan PT.Dirgantara Indonesia (Persero), khususnya untuk pesawat Jenis N219.
Jika tidak ada halang merintang, maka kedua pesawat tersebut direncanakan tiba dan mulai beroperasi di Kabupaten Puncak, awal atau pertengahan April, mendatang.
Selain menerima pesawat dari cessna Textron kota Wichita, Bupati Puncak Willem Wandik, juga menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan pihak PT Dirgantara Indonesia (DI), yang kebetulan juga ikut dalam pameran Singapore Airshow 2018, terutama untuk pengadaan pesawat yang berkapasitas angkot lebih besar diatas twin otter yakni pesawat N219, yang merupakan pesawat unggulan PTDI.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Presiden Direktur PT.Dirgantara Indonesia (Persero) Elfien Goentoro, dan Bupati Puncak Willem Wandik, disaksikan oleh Sekretaris Daerah Puncak dan pimpinan OPD Puncak, serta staf dari PTDI, sesuai dengan rencana 2018 ini akan diproduksi oleh PTDI, untuk kemudian akan diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Puncak, tahun anggaran 2019, mendatang.
Untuk diketahui, Pesawat cessna Grand Caravan EX, sendiri memiliki daya angkot 12 penumpang atau sebesar 1,350 Kg tergantung jarak tempuh,pesawat ini memang dirancang khusus untuk menerbangi wilayah terpencil, seperti di Kabupaten Puncak, yang mana satu-satunya alat transportasi menggunakan pesawat berbadan kecil.Sementara pesawat N219 dirancang juga menerbangi daerah terpencil, hanya kapasitas angkotnya ditas jenis pesawat twin otter, dengan kapasitas penumpang 19 orang, Pesawat ini mampu mengangkut beban hingga 7.030 kg saat take off dan 6.940 kg saat mendarat di landasan yang standar, Kecepatan pesawat N219 bisa mencapai 210 knot dengan kecepatan ekonomisnya 190 knot.
Bupati Puncak Willem wandik, kepada wartawan mengatakan, Kabupaten Puncak merupakan kabupaten baru yang paling terisolasi dan hanya bisa dijangkau dengan transportasi udara,selama ini, barang-barang kebutuhan pokok di wilayah tersebut harganya 'selangit', meski sudah ada beberapa Distrik yang harga barang mulai turun,namun Distrik lain, harga barang masih tinggi, karena operator penerbangan udara terutama perusahan swasta lebih banyak mengejar bisnis, sehingga kadang kalah carteran angkotan logistik masih mahal, belum lagi dengan tiket penumpang juga harganya selangit.
“Dengan berbagai pertimbangan yang ada, serta pengalaman yang selama ini kita hadapi, maka kita ambil langkah membeli pesawat, sehingga bisa membantu masyarakat serta pemerintah dalam menekan tingginya harga barang,serta membantu masyaakat Puncak dalam hal transportasi udara, termasuk membantu Kita pemerintah, dalam hal mendekatkan pembangunan ke masyarakat,”ungkapnya, di sela-sela penyerahan pesawat cessna.
Kata Bupati,selain untuk membantu masyarakat, salah satu pertimbangan adalah sebagai salah satu solusi untuk mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kabupaten Puncak, karena setelah pengadaan pesawat, nantinya akan dibentuk perusahan daerah yang bernaung di bawah Badan usaha milik daerah (BUMD) PT.Puncak Papua Sejahtera, sebagai anak perusahan dibidang penerbangan.
“Selama ini saya mau turun ke Distrik, bayangkan carter pesawat aja bisa mencapai 30 juta, coba dalam seminggu saya kunjungi tiga Distrik, untuk pesawat saja bisa mencapai 90 juta, sehingga mau tidak mau kita harus datangkan pesawat,”tukasnya.
Lanjut Bupati, belajar dari pengalaman pesawat carebouw, dimana ketika pesawat tersebut beroperasi, ternyata mampu untuk menekan tingginya harga barang, bahkan sempat harga barang turun serendah-rendahnya dalam sejarah berdirinya Kabupaten tersebut,sehingga sulit bagi operator pesawat lain untuk main harga, sayangnya pesawat tersebut, tidak bisa beroperasi lama karena terlanjut jatuh.
“Kita akan taruh personil-personil kita yang pengalaman, terbaik dalam bidang penerbangan,jujur, punya dedikasi yang tinggi untuk membangun Puncak, termasuk anak-anak asal Kabupaten Puncak, yang sekolah pilot, kita akan treining mereka, selanjutnya kita operasikan kedua pesawat ini, sehingga benar-benar membawa dampak yang baik bagi pembangunan di Kabupaten Puncak,”jelasnya.
Sementara itu Managing Direktur pengelolah perusahan penerbangan Kabupaten Puncak Samuel Resoboen, mengatakan, pihaknya sementara sedang mengurus izin import ke Kementrian Perhubungan,direncanakan awal atau pertengahan April, kedua pesawat ini sudah bisa beroperasi di Kabupaten Puncak.
“Kita harapkan sebelum Bupati mengakhiri masa jabatannya, boleh dibilang sebagai kado buat masyarakat Puncak selama lima tahun memimpin Kabupaten Puncak,”tukasnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT.Dirgantara Indonesia (Persero) Elfien Goentoro,khusus untuk pesawat N219 sendiri mengatakan, sangat senang, bisa bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Puncak,dan mereka siap memproduksi pesawat N219 untuk Kabupaten Puncak, karena memang pesawat jenis ini, dirancang khusus untuk wilayah seperti Pegunungan Tengah Papua, sebab sudah dipasang alat terbaru sesuai dengan keselamatan penerbangan internasional, khusus untuk wilayah pegunungan tengah seperti Papua, yang wilayahnya cukup beresiko dalam dunia penerbangan.
“Sebelum kita produksi pesawat ini, kita juga sudah survei penerbangan sampai ke Papua, dan dari berbagai masukan yang ada, serta persoalan penerbangan yang ada, maka kita rancang pesawat ini, khusus untuk wilayah-wilayah perintis di Indonesia, seperti Papua, “tukasnya.
Lanjutnya, saat ini pesawat N219 sendiri sudah dipesan oleh tiga daerah, diantaranya Provinsi Nanggroh aceh darusalam,Provinsi Kalimantan Utara dan Provinsi Papua yaitu Kabupaten Puncak.(Diskominfo Puncak)