ILAGA- Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Puncak Usai Alom,S.Pd, M,Si, sejumlah terobosan sudah dilakukan oleh pihaknya dalam rangka meningkatkan kemajuan pendidikan di Kabupaten Puncak, baik melalui perbaikan sarana infratruktur pendidikan maupun peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) seperti program strata satu (S-1) bagi tenaga guru di Kabupaten Puncak dengan bekerja sama dengan pihak Universitas Cenderawasih Jayapura, yang berlangsung tahun ini.
“Kita pada tahun ini akan bekerja sama dengan FKIP Uncen, dalam rangka peningkatan SDM guru-guru di kabupaten Puncak, baik guru kontrak,guru tidak tetap,maupun guru SD,baik SMP,SMA, D-2 atau D-3, termasuk guru SMP atau SMA,yang belum strata satu, kita akan sekolahkan menjadi strata satu,”ungkapnya.
Lanjutnya,secara teknis, sistem kuliahnya dimana pihaknya berencana akan mendatangkan para dosen ke Ilaga, untuk memberikan kuliah, sehingga memberikan kesempatan bagi para guru untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, sementara kuliah akan tetap berjalan, hal ini dilakukan karena lebih praktis, ketimbang tugas belajar, dimana para guru akan memafaatkan kesempatan untuk kuliah di jurusan yang lain bukannya jurusan guru.
“Saya sudah kirim sekitar 30 orang guru senior untuk tugas belajar, ternyata mereka pindah ke jurusan lain, sehingga kami kekurangan guru, pengalaman tersebut yang membuat kami minta dosen Uncen datang memberikan materi di Ilaga, sehingga para guru bekerja sambil kuliah saja, dan mudah untuk kita awasi,”katanya.
Sementara itu saat disinggung oleh soal angka pertisipasi bagi anak-anak usia sekolah di Kabupaten Puncak, Usai Alom mengatakan bahwa angka partisipasi usai sekolah di Kabupaten Puncak, makin meningkat dari tahun ke tahun,terutama setelah perang suku, dimana kondisi aman, anak-anak usia sekolah mulai rajin ke sekolah.
“Secara umum saya menilai angka perstisipasi sekolah cukup tinggi, bisa dibuktikan dengan sekolah-sekolah mulai banyak anak-anak ke sekolah, meski data secara angka belum kami buat,”ungkapnya, di ruang kerjanya, pekan kemarin.
Kata Usai alom, memang sejak perang suku antara kubu Gome dan Ilaga, sempat membuat kondisi anak-anak untuk ke sekolah menurun, namun setelah perang usai, mereka mulai berlomba ke sekolah, para orang tua mulai sadar bahwa pendidikan itu penting, sehingga mereka berlomba mendorong anaknya untuk sekolah.
“saya ke kampung-kampung, para orang tua tanya kapan bapak bangun sekolah di kampung kami, sebab anak kami mau sekolah, saya begitu sedih namun bangga juga, karena para orang tua mulai berubah, mereka mulai berpikir bahwa pendidikan itu penting,”jelasnya.
Lanjut ayah dari dua gelandang persipura Nelson alom dan nerius alom ini,pihaknya juga ke depan akan mendorong pembangunan TK dan PAUD di kabupaten Puncak, sebab dasar dari pendidikan anak itu ada di PAUD dan TK, oleh sebab itu pihaknya ke depan akan bekerja sama dengan gereja untuk menghadirkan PAUD atau TK.
“di Kabupaten Puncak, baru empat TK dan PAUD saja, kita rencanakan ke depan akan membangun lagi, sebab dasar dari pendidikan harus melalui PAUD dan TK,”tambahnya.
Selain TK dan SD, pihaknya juga pada tahun ini akan mebangun sejumlah sarana fisik untuk SMA dan SMP di kabupaten Puncak, seperrti ruang kelas di SMAN Sinak, gedung sekolah di SMAN beoga, serta penambahan ruang kelas dan rumah guru DI SMAN 1 Ilaga.
“Untuk pembangunan gedung sekolah SMAN Beoga, tahun ini kita bangun, dalam waktu dekat inii sudah dilakukan pelelangan,untuk selanjutnya dikerjakan,”jelasnya.