• Selamat Datang di Kabupaten Puncak

Menteri Perhubungan RI Ir.Budi Karya Sumadi Kunjungi Kabupaten Puncak

22 Sep 2016 648

Menteri Perhubungan  RI, Ir Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Puncak (Ilaga) Papua, Kamis 22 September 2016. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka mempersiapkan sarana tol udara sesuai dengan program nawacita Presiden RI, Joko Widodo.

Menhub bersama rombongan diantaranya Dirjen Perhubungan Udara, Suprasetyo, Staf Khusus Kemenhub Bidang Antar Lembaga, Mayjen A Buyung Lalana, SE, Kepala Dinas perhubungan Provinsi Papua, D Juli Mambaya, Deputi Protokol Istana Negara, Direktur Protokol RI 1, Kasubdid Bandara, Adc Menhub dan beberapa rombongan lainnya, tiba di Lapter Aminggaru sekitar pukul 08.10 WIT dengan menumpangi pesawat Trigana Air PK-YPX. 
Menhub bersama rombongan disambut penuh antusias oleh pemerintah dan masyarakat yang ada di Lapter Aminggaru. Tak ketinggalan persembahan tari-tarian adat dari masyarakat menyambut kehadiran Menhub bersama rombongan.

Mereka yang hadir melakukan penyambutan Menhub dan rombongan diantaranya Bupati Puncak, Willem Wandik, SE MSi, Wakil Bupati Puncak, Repinus Telenggen, SPd, Ketua DPRD Kabupaten Puncak, Dr  Ruben Uamang, STh MA, Sekda Puncak, Abraham Bisay, Asisten, Kepala-kepala SKPD, unsur TNI dan Polri yang ada di Kabupaten Puncak baik penugasan maupun organik, Kepala UPBU Ilaga, Dany Dwiastono, kepala distrik, kepala kampung dan beberapa pihak lainnya.

Setelah turun dari pesawat, Menhub bersama rombongan diarak menuju ruang tunggu VIP Lapter Aminggaru untuk beristirahat sejenak sambil melakukan diskusi singkat. Dalam perjalan menuju terminal VIP, Menhub Budi turut menari bersama para penari yang menjemput dan mengaraknya. Setelah itu Menhub Budi bersama rombongan berada dalam terminal VIP mereka kemudian melakukan tatap muka dengan masyarakat yang ada di luar ruang tunggu.

Bupati Puncak, Willem Wandik menyampaikan bahwa salah satu hal positif yang disyukuri dalam kunjungan Menhub bersama rombongan adalah kondisi cuaca yang bersahabat, sehingga Menhub bersama rombongan tiba dengan selamat. Ini pertanda hal positif untuk Kabupaten Puncak.
Bupati Puncak mengatakan sejak Kabupaten Puncak menjadi kabupaten induk maka untuk pertama kalinya, Kabupaten Puncak mendapat kunjungan dari Menhub. Luar biasa, hari ini pak Menteri bisa hadir di sini, ini yang diharapkan oleh masyarakat kita di sini.  Kehadiran pak Menteri menujukkan bahwa negara hadir di sini.

Dihadapan Menhub, Bupati Wandik mengatakan kendala-kendala yang dihadapi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Puncak. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah kondisi geografis. Kondisi tersebut mempengaruhi akses ke Kabupaten Puncak. Satu-satunya akses untuk menjangkau Puncak adalah akses udara. Karenanya, untuk membangun Kabupaten Puncak adalah akses transportasi udara. Kalau ada perubahan dan pembangunan yang terjadi di sini, itu semua diakses melalui transportasi udara.

Karenanya pemerintah Kabupaten Puncak terus berupaya sehingga angkutan udara bisa terus melayani masyarakat dan pemerintah yang ada di Kabupaten Puncak.  Salah satu langkah yang diambil pemerintah adalah dengan membeli pesawat berbadan besar. Namun pada saat itu,  ada peraturan Menteri yang melarang bahwa pesawat umur sekian tidak boleh diterbangkan. Sementara pesawat seperti itulah yang dibutuhkan dan yang bisa mengobati dan menjawab kebutuhan masyarakat di Kabupaten Puncak.

Tak berhenti sampai disitu, pemerintah terus berupaya untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Karenanya,  pemerintah membeli pesawat Caribou dan disambut penuh antusias oleh masyarakat. Pesawat tersebut telah diresmikan pengoperasiannya pada tanggal 15 September lalu. kehadiran pesawat tersebut, tidak lepas dari campur tangan Menhub yang baru bersama jajarannya.

Ini gebrakan bapak Menteri untuk menjawab kebutuhan masyarakat di Kabupaten Puncak. Pesawat itu merupakan obat buat kami, Bandara Aminggaru saat ini ini sudah ada di Kabupaten Puncak merupakan bandara yang dibangun oleh pihak perhubungan. 

Kami mau supaya pak Menteri melihat kebutuhan kami. Kami tidak bisa berkata apa-apa. Bandara di sini cukup padat, karenanya kami harapkan pengembangannya ke depan sebagai program nawacita Presiden Jokowi untuk mewujudkan tol udara,î ujarnya.

Mudah-mudahan bapak Menteri bisa menjawab kebutuhan kami. Ada program Presiden RI untuk membuat tol laut, darat dan udara. Tol udara inilah yang akan menjawab kebutuhan kami di sini,î katanya.

Ia menjelaskan, runway  sepanjang 600 meter yang ada saat ini, kapasitasnya hanya untuk pesawat caravan. Kemudian, frekuensi penerbangan yang begitu banyak di Kabupaten Puncak, dimana perharinya paling rendah terjadi 20 kali penerbangan dan tertinggi 30-40 kali penerbangan. Karenanya, pengembangan dan peningkatan bandara sudah harus dilakukan dan ditingkatkan.

Pak Menteri sudah datang melihat sendiri kondisi yang ada di sini. Terima kasih kepada Presiden RI yang mempunyai hati yang luar biasa dan menyampaikan kepada Menteri dan hari ini, Menteri sudah datang dan menyampaikan sendiri bahwa pembangunan bandara akan dilakukan.
Persiapan Pemda Puncak sendiri dalam pembangunan bandara yakni pemerintah sudah menyiapkan lahan. ìKita sudah mengurus dan melakukan pelepasan tanah. Master plan pembangunan bandara juga sudah ada

Terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Puncak, dihadapan pak Menteri mereka sudah menyerahkan tanah dan kesediaan lahan. Dengan demikian proses pembangunan runway sepanjang 1.600 meter diharapkan dapat berjalan dengan baik. Kita berharap nantinya pesawat ATR bisa landing di Ilaga.

Bupati Wandik mengatakan pihaknya bersama seluruh jajaran yang ada di Kabupaten Puncak, akan duduk bersama dengan masyarakat untuk membicarakan hal tersebut. Sehingga pembangunan runway dan pengembangan bandara bisa berjalan dengan baik. Sambil memikirkan bagaimana supaya fasilitas-fasilitas yang ada di bandara juga dilengkapi.

Sementera itu, Menhub Budi Karya Sumadi diawal sambutannya memberikan pujian kepada Bupati Puncak, Ia mengatakan bahwa Bupati Puncak adalah orang yang luar biasa, orangnya ramah, tutur katanya baik sehingga orang orang-orang yang ada di Jakarta terpesona dengan Bupati Puncak.Ia juga menyampaikan bahwa ia sangat terharu bisa sampai ke Tanah Papua khusunya di Kabupaten Puncak, berjumpa dengan bapak dan ibu masyarakat Puncak.

Satu kejadian yang luar biasa bagi diri saya, setelah sekian puluh tahun akhirnya saya menginjakkan kaki di tanah Papua yang mulia ini. Kita tahu, bahwasanya kita bersaudara harus memberikan tali kasih yang baik, karenanya pada saat pak Willem  menelpon saya, hari itu juga kita ketemu dan hari itu juga kami izinkan agar pesawat tersebut bisa masuk,îkatanya.
Ia juga memuji perjuangan Bupati Puncak untuk bertemu para pihak di Jakarta. Menurutnya, Kabupaten Puncak adalah kabupaten yang sangat indah. Keindahan tersebut adalah anugerah buat kita semua yang tidak terhingga. Karenanya, menjadi keharusan bagi semua pihak untuk menjadikan Kabupaten Puncak, Papua menjadi tanah yang semakin indah.

Menjadi keharusan bagi Pemerintah Pusat untuk mendukung Pemkab yang telah berupaya melakukan terobosan-terobosan untuk kemajuan daera..Salah satu bentuk dukungan dan oleh-oleh yang diberikan Pemerintah Pusat adalah pembangunan Lapter Ilaga dimana runway yang awalnya 600 meter akan ditambah menjadi 1.600 meter.

Pak Menhub meminta support  dan peran serta dari semua pihak untuk mendukung rencana tersebut.  Benar, saya berpikir kalau selama ini kita berbicara tol laut, hanya sampai di bibir pantai, saya melihat pegunungan dengan ketinggian di atas 2.000-4.000 meter, kalau untuk akses jalan darat butuh waktu berpuluh-puluh tahun baru bisa sampai, karena medannya yang sulit. Karenanya udara adalah jembatan satu-satunya untuk saudara-saudara yang ada di pegunungan Papua.

Karenanya, Pemerintah Pusat, tahun ini merencanakan tol udara. ìKita akan berikan subsidi, kita akan gunakan Trigana dan Caribou untuk mengangkut , tapi kita subsidi. Kita harus kompak, menjadikan Ilaga ini menjadi tempat yang indah dan banyak dikunjungi oleh masyarakat,tutur mantan bos Angkasa Pura II.

Kata Menhub Budi, Presiden RI Jokowi sangat memperhatikan dan sangat mencintai masyarakat Papua, beliau sudah empat kali ke Papua dan selalu membicarakan Papua, bagaimana agar masyarakat Papua mendapatkan logistik yang lebih murah. Bisa mendapatkan aksesbilitas yang lebih baik. Semua hal tersebut akan terlaksana, jika semua pihak bekerjasama dengan baik. Terlaksana kalau Tuhan merestui. Karenanya, ia mengajak semua pihak untuk bekerja keras dengan hati. Sehingga apa yang dilakukan bisa terlaksana.

Saya ditugaskan pak Jokowi untuk kesini, untuk mempersiapkan sarana untuk tol udara, kata pria Kelahiran Palembang tersebut.


pembangunan tol udara dimulai dari tempat yang paling susah  dan salah satunya di Kabupaten Puncak. Dimana direncanakan akan dibangun dari 600 meter menjadi 1.600 meter, sehingga pesawat herkules bisa masuk. Sehingga bisa mengangkut penumpang dalam jumlah banyak, kapasitas pengiriman logistik lebih mudah.

Program tol udara langsung akhir tahun ini dilaksanakan. Sementara pembangunan Lapter Ilaga dimulai awal tahun 2017.Usai sambutan dilanjutkan penyerahan cindera mata dari pemerintah dan masyarakat Kabupaten Puncak yang diserahkan Ketua DPRD Puncak, Ruben kepada Menhub. Cindera mata tersebut berupa dua buah noken. Yang terdiri dari noken kecil dan noken besar.  Noken tersebut melambangkan hati yang diberikan kepada Menhub, lantaran telah membuka jalan sehingga harga barang yang mahal menjadi turun. 

Sementara itu, Kepala UPBU Ilaga,  Dany mengatakan hal terpenting yang juga perlu diperhatikan dalam pembangunan Lapter Ilaga adalah masalah safety. Karenanya, dalam waktu dekat, akan ada pembangunan untuk meningkatkan safety di bandara, lantaran di Ilaga transportasi utama adalah pesawat udara. Karenanya, safetynya perlu ditingkatkan.
Perlu penambahan overrun untuk safetynya. Itu yang akan kita persiapkan dalam waktu dekat.

Perihal masuknya pesawat Caribou, maka apron yang ada perlu dikembangkan dan dilebarkan pasalnya, pesawat Caribou dengan wingspan 30 meter, menyita apron yang ada saat ini. Karenanya, akan diperluas akan ditambahkan 1.400 meter persegi agar tidak menutup pesawat lain, saat Caribou ontheground di Bandara Ilaga. (infokom)