Pemda Puncak Sayangkan Insiden Penembakan di Yugumuak: “Ini Tidak Boleh Terjadi Lagi Ke Depan”
K.F: Plt. Sekretaris Daerah Puncak Nenu Tabuni, S.Sos saat mengunjungi korban luka tembak Kampung Lambera Distrik Yugumuak yang sedang dirawat di Puskesmas Sinak, Jumat, 20 Juni 2025.
Sinak —Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah menyayangkan dan mengutuk keras penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menewaskan 3 warga sipil dan 4 korban luka lainnya di Kampung Lambera, Distrik Yugumuak, Rabu, 18 Juni 2025.
“Bapak Bupati menyampaikan, mengutuk keras kepada pelaku-pelaku kejahatan kriminal murni yang dilakukan kelompok-kelompok yang di luar terhadap masyarakat. Kami pemerintah daerah sangat menyesal dan sangat menyayangkan kejadian ini. Kasihan masayarakat sipil tidak tahu menahu tentang masalah ini dibunuh dan ditembak. Ini tidak boleh terulang lagi,” tegas kata Plt. Sekretaris Daerah Puncak Nenu Tabuni, S.Sos dalam keterangannya kepada media.
Menurut Nenu, dari kunjungan itu, berdasarkan laporan yang diterima dari aparat keamanan bahwa kondisi di Distrik Sinak kondusif dan aman. Pemda juga berharap masyarkat tetap berada di tempat yang aman dan selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparata keamanan setempat untuk mengambil langkah cepat.
“Kemudian, situasi dan stabilitas keamanan di Ilaga setelah beberapa waktu ini terjadi penembakan pesawat, saat ini juga sudah aman. Buktinya saya pimpin tim bersama DPRK kami terbang keluar Timika dan Sinak melihat para korban. Beberapa pesawat juga sudah keluar masuk seperti biasa. Jadi masyarakat jangan takut dan jangan terpengaruh dengan informasi yang tidak benar,” urai Nenu.
Pada kesempatan itu, Sekda Nenu Tabuni juga mengajak semua masyarakat Puncak bersatu menjaga keamanan masing-masing di wilayahnya. Dengan stabilitas keamanan yang terjaga, Pemda Puncak bisa menjalankan roda pembangunan yang sudah direncanakan.
“Saya minta masyarakat, tidak boleh ikut-ikutan kelompok yang di luar. Tidak boleh. Ini saya anak daerah yang bicara. Pengungsi ini sudah cukup. Tidak boleh lagi ada pengungsi lagi. Puncak harus aman supaya kita semua membangun daerah,” tegas Nenu.
Berdasarkan data kepolisian, Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Kalenak Murib menyerang warga sipil di Kampung Lambera, Yugomak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
menyebut penyerangan terjadi pada Rabu, 18 Juni 2025 sekitar pukul 09.00 WIT.
Saat itu Kalenak Murib dan 23 pasukannya mendatangi Kampung Lambera dengan membawa empat senjata api laras panjang.
“Tiga warga dinyatakan meninggal dunia (MD), empat lainnya luka-luka, dan sedikitnya 11 honai (rumah adat) dibakar,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 20 Juni 2025.
Ia menyebut dari keterangan sejumlah saksi insiden itu didasari motif cemburu Kalenak Murib yang menduga istri ketiganya berselingkuh dengan anak buahnya bernama Minanggen Wijangge. Kejadian itu kemudian membuat Kalenak Murib marah hingga menembaki warga.
Faizal menjelaskan ketiga orang korban yang meninggal dunia akibat terkena tembakan merupakan Minanggen Wijangge, Patiago Tabuni dan Oriup Murib. Sementara mereka yang mengalami luka tembak yakni Amos Tabuni, luka tembak di lengan kanan; Anis Tabuni, luka tembak di lengan kiri; Amote Tabuni, luka di bagian kepala; dan Perdus Tabuni terkena rekoset di bagian kaki.
“Saat ini, sebagian besar warga Kampung Lambera telah berpindah ke tempat lebih aman di Distrik Megeabume dan Distrik Sinak untuk menyelamatkan diri,” tuturnya. (Diskominfo Puncak/GMR)