Amole Air Kembali Melangit Buka Harapan Baru Bagi Masyarakat Puncak di Era Bupati Elvis Tabuni

K.F: Bupati Puncak Elvis Tabuni, SE,MM, Wakil Bupati Naftali Akawal, SE, Plt. Sekretaris Daerah Puncak Nenu Tabuni, pimpinan TNI-Polri, dan Forkopimda Puncak saat menyambut Pesawat Amole Air di Bandara Aminggaru, Selasa, 27 Mei 2025.
 

ILAGA—Kabut perlahan terbuka setelah sepanjang malam membungkus Lembah Ilaga hingga sepanjang perbukitan yang mengelilinginya. Seiring cahaya fajar yang menyingsing ufuk timur, pagi itu, puluhan orang telah menunggu di Bandara Aminggaru.

Sekitar Pkl. 08.45, deru mesin pesawat yang membelah kabut mulai tampak terlihat menyusuri celah bukit, makin mendekat, dan akhirnya mendarat dengan sempurna di landasan runway menuju apron.

Tak lama berselang, tiga lelaki turun dari pintu pesawat. Mereka adalah Capten Andu Rezhar, Co-Pilot Amianus Wamang, dan Direktur Utama PT Aviasi Puncak Papua Amole Air Yokius Tabuni.

Kedatangan pesawat dan crew disambut sukacita oleh Bupati Puncak Elvis Tabuni, SE,MM, Wakil Bupati Naftali Akawal, SE, Plt. Sekretaris Daerah Puncak Nenu Tabuni, pimpinan TNI-Polri, dan Forkopimda setempat yang telah menunggu di ujung landasan.

Selamat datang Pesawat Amole Air. Ya hari ini, Selasa, 27 Mei 2025, pesawat jenis Grand Caravan itu resmi mendarat kembali setelah sebelumnya terhenti. Sebab pesawat itu kini memang menjadi milik BUMD Kabupaten Puncak di bawah naungan PT Aviasi Puncak Papua yang didatangkan di pemerintahan sebelumnya.

“Selamat datang kembali di Ilaga dan selamat melayani masyarakat Puncak. Ini adalah bagian dari program 100 hari kerja kami untuk mengoperasikan kembali Amole Air,” kata Bupati Elvis Tabuni dalam sambutannya.

Menurut Elvis Tabuni, maskapai Amole Air bukan hanya milik pemerintah, tetapi milik seluruh masyarakat di Kabupaten Puncak. Pesawat ini siap membantu mengantar pasien rujukan, membawa guru, tenaga kesehatan dan petugas pelayanan ke wilayah-wilayah terpencil.

“Juga untuk menyalurkan bahan makanan dan bantuan logistik ke kampung-kampung serta mempererat koneksi antarwilayah. Kami ingin membuktikan bahwa pemerintah hadir, bekerja, dan melayani rakyat. Ini adalah bentuk nyata dari komitmen kita membangun daerah secara adil dan merata. Kita tetap berjalan dalam semangat kasih mempersatukan perbedaan,” tutur Elvis.

Politisi Gerindra ini menjelaskan, tak hanya mengoperasikan kembali dan memperbaiki manajemen, tetapi Pemda Puncak juga berencana akan menambah dua (2) Armada untuk membantu kinerja Aviasi Puncak Papua yang telah beroperasi selama 7 tahun ini. Sebab transportasi satu-satunya di Kabupaten Puncak hanyalah melalui udara.

“Tahun 2027-2028 saya akan mengadakan 2 jenis pesawat lagi yaitu caravan dan satu lagi helicopter sehingga akan ada 4 pesawat yang tersedia. Tujuan saya memilih helicopter adalah daerah-daerah terpencil belum ada lapangan terbang. Kita harus melayani masyarakat di seluruh penjuru Puncak,” tegasnya.

Oleh karena itu, Elvis mengajak semua elemen masyarakat dan stakeholder menjadikan maskapai ini sebagai alat untuk menyatukan, mempercepat, dan memajukan Kabupaten Puncak.

“Kita harus bangga karena ini adalah milik kita sendiri, dan menjadi tonggak sejarah kemajuan daerah,” lanjutnya.

Wakil Bupati Naftali Akawal menambahkan, keberadaan maskapai ini merupakan program bupati dan wakil bupati yang sudah berjalan di periode sebelumnya. Namun beberapa bulan lalu tidak berjalan atau tidak beroperasi.

“Kami bupati dan wakil bupati terpilih mengupayakan supaya pesawat ini tidak terhenti operasinya. Harus jalan, manajemennya harus baik, dan penerbangannya harus baik juga tidak lupa keamanannya harus baik,” harap Wakil Bupati Naftali.

Menurut Naftali, selain menambah 2 unit pesawat lagi, pihaknya juga akan berupaya merekrut anak daerah dalam pengoperasian pesawat.

Co-Pilot Amole Air, Amianus Wamang memberi apresiasi kepada Pemda Puncak, khususnya Bupati Elvis dan Wabup Naftali atas kepercayaan yang diberikannya kepadanya sebagai pilot anak asli Puncak.

“Puji Tuhan saya dari Puncak sekarang berposisi sebagai co-pilot. Saya bersyukur kepada Tuhan karena PT. Aviasi Puncak Papua bisa hadir di Kabupaten Puncak,” katanya.

Amianus juga berterima kasih kepada Pemda Kabupaten Puncak yang telah memberinya kepercayaan bisa mengolah dan bisa menjadi tuan di atas tanah ini. Menurutnya, sejarah di dalam negara ini bahwa Kabupaten Puncak memiliki PT Aviasi Puncak Papua dengan Pesawat Amole Air.

“Ini akan memberikan pelayanan khusus Ilaga, lebih luas di area Pegunungan di Papua. Bisa membantu pemerintah pelayanan di distrik-distrik, suplay makanan, evakuasi, bisa apapun yang berkaitan dengan program-program pemerintah. Kami siap membangun dari kampung ke kampung, dari kampung ke kota,” ucapnya optimis.
Direktur Utama Aviasi Puncak Papua Amole Air, Yokius Tabuni mengatakan Aviasi Puncak Papua sudah berjalan kurang lebih 7 tahun. Dalam kurun waktu 7 tahun berjalan ini, perusahan ini tidak memiliki AOC (Air Operator Certificate) yang mengakibatkan 2 pesawat ini harus dititipkan maskapainya ke Dabi Air.

“Keluar dari Dabi Air, selanjutnya bergabung dengan SAS. Berselang beberapa waktu, keluar lagi dan bergabung kembali ke Dabi Air. Begitulah perjalanan Aviasi Puncak Papua. Selama ini kami berpindah-pindah dengan status yang tidak jelas. Setelah perjalanan panjang 7 tahun ini kami harus memiliki AOC sendiri, dimana sertifikasi ini legal dan jelas,” kata Yokius.
Menurut Yokius, dalam proses mendapatkan sertifikat ini, pihak aviasi membutuhkan waktu selama 10 bulan untuk dapat memenuhi kriteria sertifikat ini.

“Pada akhirnya bulan lalu, tanggal 15 April, secara resmi BUMD memiliki badan hukum yang jelas PT. Aviasi Puncak Papua Call sign Amole Air, dimana 99% status kepemilikan dari Pemerintah Daerah yaitu Pemda Puncak,” bilangnya.

“Dan dari seluruh Indonesia, kami adalah BUMD pertama yang memiliki AOC, kalau dibandingkan dengan negara memiliki BUMN yaitu plat merah Garuda. Kami adalah satu-satunya Pemda yang memiliki satu-satunya AOC di Puncak yaitu Amole Air,” tambahnya Yokius bangga.

Perusahan penerbangan milik Pemda ini akan bermitra terutama pada pemerintah daerah yaitu termasuk pada pelayanan publik di Puncak dan pelayan pada gereja. Dengan adanya Amole Air, diharapkan dapat melayani rute penerbangan yang ada di Kabupaten Puncak, juga mampu bersaing di kabupaten lain yang ada di Papua.

“Kami berharap bisa menambah armada, dan dapat bersaing bukan hanya di Puncak saja tetapi berharap di seluruh Papua ini,” harap Yukius.

Dalam acara penyambutan pesawat ini disisihkan juga proses mendoakan Masakapai Amole Air dari Pendeta dari berbagai dedominasi gereja yang ada di Kabupaten Puncak. (Diskominfo Puncak/Gusty Masan Raya)