• Selamat Datang di Kabupaten Puncak

Dari Perayaan Natal Bersama Kabupaten Puncak : “Natal lebih dari Sekedar Simbol dan Seremoni”

09 Feb 2015 490

(Ilaga, 7/02/2015) Pemerintah kabupaten Puncak menyelenggarakan Perayaan Bersama Natal dan Tahun Baru 2015 di Kompleks Kantor Bupati pada hari Sabtu, 7 Februari pukul 11.00 WIT. Acara yang dihadiri oleh Pejabat Pemerintah dan Jemaat dari GKI, GKII, Kingmi, Katolik, dan ratusan masyarakat umum tersebut memenuhi halaman Kantor Bupati.
Turut hadir Anggota dewan DPRD Kabupaten Puncak, acara yang diisi dengan Ibadah Doa dan Jamuan Kasih Makan Bersama tersebut dibuka dengan Doa oleh Pdt. Sintia Greslin Curdo S.Th dari GKI Eklesia. Doa syukur oleh Pdt. Daniel Alom dari GKII. Pembacaan Firman Tuhan atau berita Natal oleh Pdt. Frater J. Lartutul PR. Doa Penutup oleh Pdt. Martinus Magai dan dilanjutkan dengan “Persembahan Syukur” oleh setiap hadirin.

Ketua Panitia Natal Yopi Murib dalam laporannya menyebutkan, subtema tahun ini adalah : Damai Natal Membawa Perubahan dalam Pemkab Puncak. Yopi juga mengatakan, “Agenda ini diharapkan dapat menambah iman dan peningkatan pelayanan segala aspek bagi masyarakat  dan Pemerintah Kabupaten Puncak.” Atas nama Panitia Natal dan Tahun Baru, Yopi mengucapkan terima kasih kepada Hamba-Hamba Tuhan, Pendeta, dan Ketua-Ketua Klasis yang turutserta menyukseskan acara ini.
Mewakili Bupati Puncak, Repinus Telenggen, S.Pd dalam sambutannya mengajak supaya hadirin dapat meresapi nilai-nilai religius yang terkandung dalam perayaan Natal. “Yesus Sang Putra Natal datang ke dalam dunia ini untuk membawa cahaya. Untuk mendamaikan dan memperbaharui serta menyelamatkan umatnya yang percaya.” Utamanya, Yesus datang dengan kasih. Yesus datang bukan untuk orang-orang tertentu atau golongan tertentu. Tapi datang untuk semua yang mengimaninya.
Dalam Pesan Natalnya, Repinus berpesan agar Umat Kristani merenungi setahun kehidupan yang lalu. “Bahwa kita tidak luput dari kesalahan. Untuk itu, mari mulai hidup baru. Penuh dengan sukacita, sejahtera, dan harapan. Inilah makna Natal yang sebenarnya. Apabila kita masih mempunyai dendam, selama kita tidak bisa hidup dalam damai, ini berarti Natal tidak lebih dari simbol dan seremoni.” (mar)