K-F: para peserta lomba membuat api tradisonal sedang membuat api,di Aula Negelar, Ilaga, Rabu,7 Agustus.

ILAGA- Dalam rangka memperingati HUT RI ke-79, Panitia Lomba di Kabupaten Puncak, bekerja sama dengan KNPI Kabupaten Puncak, menggelar perlombaan menyalakan api secara tradisonal, diikuti oleh 16  peserta, berasal dari masyarakat, pemuda di Kabupaten Puncak berlangsung di Gedung Negelar, Ilaga, Rabu, 7 Agustus 2024.

Ketua pelaksana perlombaan api tradisonal  Etinus Wakerkwa mengatakan tujuan lomba ini dalam rangka melestarikan budaya tradisonal orang tua di Kabupaten Puncak, khususnya cara membuat api tradisonal yang kini mulai hilang, karena perkembangan kemajuan zaman saat ini.

“Kegiatan ini dalam rangka melestarikan budaya kita, bagaimana membuat api tradisonal, sehingga budaya orang tua, ini tidak hilang, anak-anak muda, generasi saat ini bisa tahu akan budaya orang tuanya,”ungkapnya.

Untuk diketahui, pelaksanaan perlombaan ini, menggunakan bahan dasar tradisonal tali rotan, alang-alang, ada kayu, selanjutnya tali rotan digesek di kayu sehingga membakar rumput, dan menghasilkan api, cara ini merupakan cara tradisonal yang dilaksanakan oleh para orang tua tempo dulu di Kabupaten Puncak khususnya dan Wilayah Pegunungan Papua pada umumnya, untuk mendapatkan api.

Salah satu peserta lomba yang menjuarai lomba Imaniel Magai dari kampung Alomoni menyambut positif kegiatan lomba  membuat api teradisional, karena melalui kegiatan ini, mengingatkan generasi muda tentang budaya adat, para orang tua, yang kini mulai hilang.

“Kegiatan sangat baik, kami senang, harus di buat tahun-tahun mendatang lagi, kita harus lestarikan budaya dan istiadat yang pernah orang tua lakukan di masa lampau, sehingga generasi muda tahu akan budayanya,” tuturnya.

Kegiatan lomba membuat api cepat secara tradisonal ini ternyata mendapat perhatian dari warga Ilaga, sehingga mereka berbondong-bonbong memenuhi gedung Aula Negelar, membuat suasana jelang peringatan Hut kemerdekaan RI ke-79 di Kabupaten Puncak begitu ramai.