Bupati Puncak Willem Wandik selaku inspektur upacara saat memberikan Bendahara merah putih kepada petugas pengibar bendera
JAYAPURA - Meski sempat diwarnai aksi penembakan serta perang saudaranya yang membuat situasi kurang kondusif belakang ini, tidak mempengaruhi semangat Kemerdekaan dengan upacara bendahara dalam rangka HUT Ke-74 Republik Indonesia di lapangan Trikora, Ilaga Kabupaten Puncak, Sabtu (17/8) pagi.
Upacara Tahunan itu diikuti seluruh lapisan masyarakat, ASN, serta TNI-Polri dipimpin langsung oleh Bupati Puncak Willem Wandik yang bertindak sebagai Inspektur upacara.
Bupati kabupaten Puncak Willem Wandik mengungkapkan, situasi kabupaten Puncak saat ini kondusif dan berjalan normal seperti biasa pasca perang saudaranya dan aksi kriminalitas yang dilakukan kelompok bersebrangan ideologi.
"Upacara ini, menunjukan bahwa Kabupaten Puncak, sudah aman, normal,keamanan kita cukup damai, buktinya masyarakat berbondong-bondong datang dan mengikuti upacara tanpa rasa takut,upacara ramai, dan meriah,ā€¯ungkapnya.
Lanjut Bupati, terkait dengan momentum kemerdekaan RI ke-74, khususnya di Kabupaten Puncak sesuai dengan tema nasional, SDM Maju, Indonesia unggul, imemberikan semangat tersendiri bagi masyarakat Puncak.
"Tema tahun sangat baik untuk memotivasi kami agar terus meningkatSDM kami supaya dapat bersaing dari daerah lainnya,"terangnya.
Kata Willem, disaat ini dirinya akan terus bekerja untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat puncak. Bahkan pendidikan merupakan satu kunci kesuksesan dalam segi sumber daya manusia yang berkualitas seperti halnya yang disampaikan Nelson Mandela.
"Kami harus terus bekerja untuk mengejar ketertinggalan ini. Tidak ada kata tidak bisa kalau kita ingin berubah menjadi yang lebih baik. jangan menggunakan alasan ketertinggalan, ketersisolasian dan keterbelakangan untuk menjadi penghalang,namun menjadi motivasi, untuk meningkatkan pendidikan, guna mengikuti perkembangan tehnologi yang saat ini makin maju," tegasnya.
Willem juga mengajak masyarakat Puncak untuk meninggalkan budaya yang tidak membangun masyarakat Puncak, terutama budaya angkat panah untuk menyelesaikan persoalan atau pertikaian lantaran hal itu tidak dapat membawa perubahan yang baik.
"Angkat panah untuk saling membunuh itu bukan budaya. justru merugikan. Kapan kita mau berkembang dan bersaing dengan orang diluar sana kalau kita masih saling perang saudara. alangkah baiknya, masyarakat Puncak berpikir untuk membangun dirinya mengikuti perkembangan pendidikan dan tehonogi yang saat ini sedang maju, dengan belajar meningkatkan SDM di segala bidang.
"Energi kita habis untuk urus pertikaian saudara di daerah ini, saat ini saya mau tegaskan agar tidak boleh ada lagi pertikaian lagi,kita akan terapkan hukum positif di daerah ini, siapa buat, dia tanggungjawab, regulasinya sudah kita susun,sehingga ke depan, pelaku siap diproses hukum positif, ditangkap, dengan begitu ada efek jerah lagi, "tegasnya.
Usai upacara bendera dalam rangka HUT ke-74 Republik Indonesia di Kabupaten Puncak, warga masyarakat pun dihibur dengan perlombaan-perlombaan yang diikuti oleh anak-anak SD dan SMP, se-Kota Ilaga, seperti lompat karung, makan kerupuk,yang merupakan inisatif dari satgas Noken yang berada di Kabupaten Puncak di sekitar lapangan Trikora,Ilaga.