ILAGA-Tekad dari Pemerintah Kabupaten Puncak, untuk menurungkan harga barang di Kabupaten Puncak yang begitu tinggi, serta program Peningkatkan ekonomi masyarakat melalui pembelian sayur-mayur dan buah-buahan atau hasil kebun, nampaknya bukan omong belaka, ini terbukti dengan Pemerintah daerah melalui BUMD.PT.Puncak Papua Mandiri, melakukan langkah cepat, dengan cara menyewa flihgt bekerja sama dengan perusahan penerbangan Enggang Air Service, bahkan soft opening flight cargo, penerbangan perdana sudah dilakukan dari Timika ke Ilaga, Kabuten Puncak,Sabtu,1 Juli, akhir pekan kemarin.
Soft opening flight cargo, penerbangan perdana sudah dilakukan dari Timika ke Ilaga, Kabuten Puncak,Sabtu,1 Juli, akhir pekan kemarin.
Pesawat tersebut sendiri berjenis karavan, Sewa flight ini direncanakan akan berlangsung hingga sampai Pemerintah Kabupaten Puncak, berhasil membeli atau mendatangkan pesawat yang jika tidak ada halang melintang, akan berlangsung tahun ini juga ,nantinya operasionalnya pesawat sewaan ini merupakan tanggungjawab penuh dari PT,Papua Mandiri sejahtera,seperti pemasaran, angkotan penumpang dan lainnya, semua dibawah kendali BUMD Kabupaten Puncak PT.Puncak Papua Mandiri.
Operasional pesawat ini nantinya akan mengangkot barang yang akan dijual di Grosir Ilaga, terutama sembilan bahan pokok, saat kembalinya ke Timika, nantinya akan mengangkot sayur-mayur yang merupakan hasil bumi dari masyarakat, yang sudah dibeli oleh Pemerintah daerah melalui BUMD.PT.Puncak Papua Mandiri,untuk selanjutnya dipasarkan ke Timika dan PT.Freeport Indonesia di Tembagapura.
Bupati Puncak Willem Wandik,SE,M,Si, menyambut baik kehadiran pesawat ini, dalam rangka mendukung program penurunan harga di Kabupaten Puncak, serta program pembelian sayur dari masyarakat.Ia menjelaskan, sebenarnya program pembelian sayur dari masyarakat ini sudah dilaksanakan sejak lama, hanya saja selama ini pihaknya masih mencari sistem ekonomi, bagaimana membeli sayur-mayur dari masyarakat, termasuk sistem angkotan, hingga tempat pemasaran.
“Setelah kita duduk bersama dengan BUMD yang sudah kita bentuk, akhirnya mereka merancang sistem ekonomi, permintaan maupun penawaran, hingga bagaimana memasarkan hasil bumi dan juga sarana angkotannya, akhirnya kita sudah temukan sistem ekonominya dan hari ini, kita sudah bisa luncurkan program ini,”kata Bupati.
Lanjut Bupati, program pembelian sayur-mayur sudah mulai dilaksanakan olehnya, dengan bekerja sama dengan BUMD.PT.Puncak Papua Mandiri,dimana Pemerintah akan menginvestasikan dana ke BUMD PT.Puncak Papua Mandiri, nantinya mereka akan membeli sayur-mayur dari masyarakat di Ilaga, Beoga, dan Sinak maupun Distrik lainnya, selanjutnya akan diangkot oleh pesawat yang sudah disewa oleh BUMD, akan dipasarkan ke Timika dan PT.Freeport Indonesia.
Katanya, dengan sistem ini, dimana akan memberikan pembelajaran kepada masyarakat untuk mengembalikan budaya kerja keras, rajin menanam, yang merupakan tradisi dari masyarakat Puncak,tidak tergantung penuh kepada pemerintah, dengan demikian masyarakat akan mendapatkan penghasilan keluarga, bisa menyekolahkan anaknya, sementara pemerintah juga bisa mendapatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui program ini, artinya ada hubungan saling mengutungkan antara pemerintah dan masyarakat.
“Mulai saat ini saya sampaikan bahwa tidak ada memo dari Pemerintah, Memo sudah diganti dengan kebun, uang akan masyarakat dapat dikebun, siapa yang rajin tanam, dia akan menuai hasil kerja kerasnya tersebut,pemerintah akan beli dengan harga yang mengutungkan masyarakat tersebut,”terangnya.
Bupati Puncak Willem Wandik,SE,M,Si.
Bahkan Bupati juga menghimbau kepada masyarakatnya yang masih berada di Tembagapura, yang suka mendulang sisah limbah konsentrat olahan dari PT.Freeport, agar kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Puncak, segera membuka kebun-kebunnya, sebab uang akan diarahkan untuk membeli sayur dari masyarakat, sementara kepada Instansi teknis, terutama Dinas pertanian, dirinya mendorong agar segera mendampingi masyarakat, agar sistem bercocok tanam tidak lagi menggunakan sistem tradisonal, namun sudah menggunakan sistem pertanian bercocok tanam yang moderen, dengan demikian usaha dari masyarakat makin meningkat dari sisi kesejahteraannya.
“Kabupaten Puncak, diera tahun 70-an dan 80-an, merupakan kabupaten yang banyak menyuplai sayur-mayur segar ke PT.Freeport, ternyata saat ini sudah sedikit, ini karena masyarakat malas menanam, oleh sebab itu kita akan kembalikan budaya menanam, kita buktikan bahwa sayur-mayur yang subur ada di kabupaten Puncak,saya saat ini tantang masyarakat, kalian bisa tidak menanam dalam jumlah besar? Sebab Pemerintah akan beli, kalian yang menang atau Pemerintah yang menang?,”tegasnya.
Katanya, sistem pembelian sayur-mayur dan buah-buahan, nantinya bukan saja di Ilaga, tapi akan berjalan juga ke Sinak, Beoga dan beberapa distrik lainnya, BUMD akan membuka cabang ke sana, akan dibangun gudang dan Grosir lagi, selanjutnya petugas akan ditempatkan disana, masyarakat bisa datang menjual sayur mayurnya ke Grosir, selanjutnya diangkot oleh pesawat ke Timika, oleh sebab itu para Kepala kampung, mulai saat ini harus menyiapkan lahan 3-5 hekat untuk menjadi lokasi usaha masyarakat, arahkan masyarakat menanam dengan banyak, menggunakan dana kampung, yang sudah ada, sebab ketika program ini sudah jalan dengan normal, maka Permintaan dari PT.Freeport akan besar, sebab kebutuhan konsumsi dari keriawan PTFI cukup banyak.
“Kita akan terus sempurnakan sistem ini, sehingga tahap demi tahap, masyarakat Puncak bisa menikmati harga barang yang tidak mahal, begitu juga mereka bisa mendapatan penghasilan dari hasil jualan sayur-mayurnya,sehingga saya minta mulai saat ini, masyarakat rajin tanam, kita sudah mulai melaksanakan pembelian sayur,”ajaknya.
Sementara itu menurut Direktur BUMD PT.Puncak Papua Mandiri Bayu Nugroho, sewa fligt dengan PT.Enggan air service ini, fungsinya dalam rangka menurungkan harga di Kabupaten Puncak,terutama membantu angkotan barang ke Grosir Ilaga, akan menjadi lancar, sebab selama ini mereka terkendala soal angkotan pesawat, menyebabkan barang sering lambat ke Grosir ilaga, membuat sebagian barang terjual habis dan stok barang digundang menipis.
Selain itu, dengan adanya pesawat ini juga nantinya mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan PAD Kabupaten Puncak, sebab pesawat ini nantinya dioperasionalkan untuk kegiatan bisnis dari pesawat ini,terutama dari kegiatan komersial angkotan udara ke Kabupaten Puncak,termasuk pihaknya juga akan menjajaki kegiatan komersil angkotan penerbangan ke Kabupaten lainnya di wilayah Pegunungan Tengah, baik penumpang dan barang.
“Kita rencanakan pada bulan agustus, akan turun harga barang di Grosir ilaga menjadi 7 persen lagi dari harga saat ini, serta Bulan Desember kita turun harga lagi menjadi 7 persen untuk natal dan tahun baru, sehingga total penurunan harga pada tahun 2017 menjadi 40 persen,”ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Puncak Melianus Hagabal,SE, mewakili masyarakat Puncak, menyambut baik langkah dari Bupati Puncak, dalam rangka menurungkan harga barang di kabupaten Puncak, dengan kehadiran pesawat ini, setidaknya menjadi salah satu sarana menurungkan harga barang di Kabupaten Puncak.
“Masyarakat selama ini berteriak soal harga barang yang tinggi, dengan adanya pesawt ini, kita harapkan harga barang di Kabupaten Puncak, bisa turun, ketika masyarakat itu membeli barang dengan harga yang murah, mereka pasti senang, maka kami pemerintah juga ikut senang, jadi kami sangat mendukung niat baik dari pak Bupati,”ujarnya,saat menghadiri acara penerbangan perdana sewa fligt di Bandara Baru Timika.(Diskominfo Puncak)